Mohon tunggu...
Adean Triyansyah
Adean Triyansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik UPN"Veteran"Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Merapi Nan Elok Dan Bersahabat

1 Oktober 2012   16:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:24 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_209198" align="aligncenter" width="300" caption="Puncak Merapi "][/caption]

Gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia sebut saja Merapi. Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang populer, karena gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona.

Jalur pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara dari SeloKabupaten BoyolaliJawa Tengah, tepatnya di Desa Tlogolele. Desa ini terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Pendakian melalui Selo memakan waktu sekitar enam jam hingga ke puncak.

Untuk pendakian Gunung Merapi, Mapala Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta lebih sering menggunakan jalur Selo. Untuk kali ini tiga anggota Mapala UPN dan satu tamu mendaki pada Sabtu, 29 September 2012.

Pergerakan mulai dari Basecamp sekitar pukul 20.00, sinar rembulan turut menerangi dalam pendakian, lampu-lampu perkotaan nampak indah dipandang dari sisi atas. Pendakian pada malam hari banyak disukai oleh beberapa pecinta alam dikarenakan kondisi Merapi sedikit ditumbuhi oleh pepohonan, panas jika mendaki siang hari tapi tidak sedikit pula yang mendaki pada siang hari.

Sampai pada Pasar Bubrah pukul 01.15, ditempat ini para pendaki biasa mendirikan tenda. Mulai dari pasar bubrah hingga ke puncak tidak ditumbuhi vegetasi. Banyaknya bintang-bintang dan munculnya rembulan menandakan hari yang cerah, begitu pula untuk siang harinya.

13491100511891085896
13491100511891085896

Cuaca cerah menyambut pada Minggu, 30 September 2012. Kesempatan kali ini Merapi begitu bersahabat, eksotismenya seolah ditampakkan secara keseluruhan. Kawah Merapi nampak jelas dipandang, asap-asap keluar dari kawahnya yang menandakan keaktifannya.

Menuju puncak memang tidak cukup mudah, medan yang cukup terjal dan berbatu menjadi tantangan tersendiri. Pemandangan disekitar dan eksotisme Merbabu yang nampak dari Merapi sedikit memberikan semangat untuk sampai pada posisi tertinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun