Ketika akan memasuki bulan Ramadhan, di rumahku sering terdengar teriakan "PAKET!" dari kurir pengantar barang paket.Â
Setelah teriak  pintu belum terbuka, maka biasanya kurir lanjut dengan mencari bel pintu dan memencet bel pintu beberapa kali. Hingga akhirnya ada anggota rumah yang muncul di depan pintu.
Jujur saja, kehadiran orang muncul di depan pintu rumahku memang butuh waktu tidak sebentar. Hal ini terkait dengan ketentuan berpakaian sesuai syariat Islam yang kami sekeluarga jalankan.
Jadi, ketika bel pertama terdengar, biasanya perempuan yang ada di rumahku langsung membenahi pakaian. Mengambil jilbab lalu mengenakan baju panjang yang menutupi lengan dan kaki (dan tentu saja seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan). Setelah itu lanjut dengan mengambil masker untuk mencegah tertular dari paparan virus C19.Â
2 tahun dididik oleh pandemi sepertinya memang membuat sebuah kebiasaan baru di rumahku. Yaitu menutup wajah dengan masker secara otomatis ketika akan bertemu dengan orang luar (yang bukan anggota rumah kami).Â
Jadi, mohon maaf jika kalian berkunjung ke rumahku dan mengalami kondisi seperti tidak ada respon setelah memencet bel pertama kalinya. Hahaha... karena memang  butuh waktu untuk bebenah.
Paket yang dikirim oleh kurir pun diterima. Nah, di awal ramadhan paket yang diterima biasanya adalah hampers ramadhan.
Apa itu Hampers?
Dikutip dari Good News From Indonesia, (8/5/2021), hampers adalah suatu kotak berisi makanan dan minuman yang diberikan sebagai kado.
Jaman dulu (merujuk ketika aku masih belum menikah deh, bukan jaman nenek moyang, jadi sekitar tahun 1990-an), tradisi mengirim hampers jelang Ramadhan sepertinya sudah ada.Â