Mohon tunggu...
Amrisa Wibowo
Amrisa Wibowo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Salah satu mahasiswa angkatan 2011 Prodi Ilmu Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sedang mencoba memasuki dunia Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian Komunikasi

18 Desember 2012   17:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:24 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Semenjak kita lahir, kita sudah melakukan yang namanya komunikasi. Terkadang kita secara tidak sadar pun dapat melakukan yang namanya komunikasi. Komunikasi bukan hanya sebuah percakapan yang terjadi dengan orang lain, tetapi komunikasi adalah sebuah proses pengiriman pesan yang dikirim oleh pihak yang mengirim kepada pihak yang menerima. Komunikasi memiliki berbagai macam tingkatan, mulai dari komunikasi intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri), komunikasi interpersonal (komunikasi perorangan), komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi publik, komunikasi massa, komunikasi antar Budaya, dan komunikasi internasional. Semakin tinggi tingkatan komunikasi, semakin luas cakupannya. Terdapat perbedaan pendapat tentang tingkatan tersebut, karena komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri terkadang dianggap tidak termasuk dalam proses komunikasi. Karena memang dalam komunikasi intrapersonal ada bagian yang tidak terlengkapi, tetapi tingkatan komunikasi lainnya hampir disemua teori komunikasi pasti tercantum tingkatan-tingkatannya.

Komunikasi juga memiliki elemen-elemen yang dapat mempengaruhi proses terjadinya komunikasi, sebagaimana dalam bukunya Teri Kwal Gamble dan Michael gamble dalam bukunya communication works, elemen-elemen komunikasi adalah:

1.People (komunikatordan komunikan). Komunikator adalah pihak (baik tunggal maupun jamak) yang mengawali proses komunikasi yaitu mengirimkan pesan, sedangkan komunikan adalah pihak (baik tunggal maupun jamak) yang menerima pesan dari komunikator.

2.Message (Pesan). Pesan dalam komunikasi ini tidak melulu harus perkataan, pesan disini dapat merupakan gerakan, suara, tulisan, simbol, dan lain-lain. Pesan dalam komunikasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal merupakan pesan berupa kata-kata, sedangkan non-verbal merupakan pesan yang isinya bukan lah kata-kata. Pesan tersebut juga dapat digolongkan kembali, yaitu vokal dan non-vokal. Pesan vokal adalah pesan yang berupa suara, sedangkan non-vokal adalah pesan yang tidak bersuara. Jadi jika lebih diperinci pesan dalam proses komunikasi adalah: Verbal vokal, verbal non-vokal, non-verbal vokal, dan non-verbal non-vokal.

3.Channels (Media). Media dalam proses komunikasi adalah hal yang membantu tersampainya pesan dari komunikator kepada komunikan. Media disini tidak harus media massa, dapat juga hal-hal yang membantu tersampaikannya pesan untuk perorangan, tetapi memang yang paling sering digunakan merupakan media massa.

4.Noise (gangguan). Gangguan dalam proses komunikasi adalah segala hal yang memang dapat mengganggu, menghambat, maupun menggagalkan proses pengiriman pesan.

5.Context (Seting). Seting dalam proses komunikasi ini merupakan sebuah situasi lingkungan tersebut. Seting juga dapat mempengaruhi proses pengiriman pesan dari komunikator dan komunikan.

6.Feedback (balasan). Feedback dalam proses komunikasi adalah sebuah balasan yang dikirmkan oleh komunikan kepada komunikator, setelah menerima pesan dari sang komunikator. Feedback disini biasanya berbentuk langsungsetelah si komunikan menerima pesan.

7.Effects (efek). Efek dalam proses komunikasi ini merupakan sebuah akibat setelah terjadinya proses komunikasi terjadi. Efek ini dapat terjadi pada komunikator, komunikan, maupun lingkungan. Efek ini dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung (memerlukan waktu).

'

Keberlangsungan proses komunikasi dipengaruhi oleh elemen-elemen diatas, baik terhambat atau tidaknya proses komunikasi, ataupun berhasil atau tidaknya proses komunikasi tersebut.

Dalam teori komunikasi Lasswell yang biasa disebut dengan Formula Lasswell, biasanya proses komunikasi tersebut dapat dimasukkan dalam formulanya. Formulanya yang berbunyi "Who, say What, with What Channel, to Whom, and with What Effects" dapat dimasukkan proses komunikasi yang terjadi agar semakin jelas. Contohnya jika ada seorang ibu yang memarahi anaknya lewat telepon dan membuat anaknya menangis, dapat dimasukkan menjadi "who" adalah si Ibu (komunikator), "say What" kata-kata marahnya (pesan), "with what channels" adalah telepon (media), "to whom" adalah si Anak (komunikan) dan "with what effects" adalah anaknya menangis (efek). Formula Lasswell ini sangat sering digunakan dalam dunia pendidikan komunikasi karena memang teorinya yang mendasar tentang aspek-aspek komunikasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun