Mohon tunggu...
Ade Amelia Fitri
Ade Amelia Fitri Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Muhammadiyah Kuningan

Universitas Muhammadiyah Kuningan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

UMKM di Desa Dukuhdalem Dusun III - KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan

23 Juli 2024   20:28 Diperbarui: 23 Juli 2024   20:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sabtu, 20 Juli 2024/dokpri

Pada tanggal 20 Juli 2024 mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan melakukan kunjungan kepada masyarakat mengenai UMKM yang ada di Desa Dukuhdalem. UMKM yang mahasiswa yaitu usaha batu bata dan budidaya jamur. 

Pembuatan batu bata tidak setiap hari diproduksi melainkan menunggu stok batu bata kering kemudian bisa diproduksi kembali, pembakaran batu bata dilakukan selama 2 hari 2 malam, dan proses pembakaran batu bata dinamai obong. Untuk pembuatan batu bata yaitu memerlukan seperti pasir, tanah liat, dan abu pembakaran kayu, untuk harga jual 1 batu bata nya yaitu kisaran Rp.600 perak. Usaha batu bata ini dimiliki oleh bapak Raksa, beliau mempunyai tim marketing yang bernama Anemer Bata yang dijual secara offline.

Untuk UMKM yang mahasiswa kunjungi selanjutnya yaitu usaha jamur, yang dimiliki oleh bapak Sunardi, beliau mempunyai pekerja 4 orang.

Pembuatan jamur dimulai dari F0 (20 hari), 1 botol bibit bisa untuk 20 lob. Limbah serbuk kayu dimanfaatkan untuk memberikan nutrisi pembuatan lob jamur. 1 lob bisa untuk 4x panen, jangka waktu dari awal ke panen pertama kurang lebih 1 bulan. 

Jamur dijual sekilo Rp. 15.000 harga lob putih Rp. 1.800, lob coklat Rp. 2.000. Bekas lob digunakan kembali untuk pembuatan media tanam atau pembuatan barang-barang olympic seperti meja belajar, lemari, dan lain-lain. 

Kendala yang dialami yaitu jika tidak steril atau cuaca terlalu panas bisa gagal, ruangan juga mempengaruhi tingkat panen jamur. Pemasaran dilakukan secara offline atau secara langsung. Proses pengovenan untuk bakal bibit 8/10 jam, untuk menghilangkan jamur-jamur yang tidak bagus. Pembuatan bibit menggunakan bahan-bahan yang mengandung karbohidrat.

Penulis: Divisi Pendidikan KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun