Mohon tunggu...
Ade Suhendi
Ade Suhendi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Unma Banten Prodi Matematika Semester VI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hilangnya Rasa Kemanusiaan

28 Maret 2015   12:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berbudaya, ramah dan santun. itulah yang kita tahu sejak saya masih sekolah dasar. Bahkan tidak sedikit di acara televisi para turis asing atau warga asing yang pernah berkunjung ke Indonesia berpendapat demikian.

Tapi yang saya lihat, baik di lingkungan sendiri maupun dari berita - berita di media cetak maupun elektronik, beberapa tahun terakhir banyak sekali kasus kekerasan dan kriminalitas.

Para pelajar sebagai penerus generasi bangsa. hampir tiap minggu mereka tawuran. begitu bangganya mereka menyerang ke sekolah lain yang mereka anggap musuh. (padahal satu bangsa). Apa yang ada dibenak mereka ? lazimnya seseorang sekolah berangkat membawa buku, ballpoint dan alat tulis lainnya. tapi mereka banyak membawa senjat tajam.

Warga, yang terkenal sifat gotong royong, ramah, berbudaya, sekarang muncul kasus - kasus tawuran warga. Warga a menyerang warga b. dan sebaliknya. dan tanpa rasa kemanusiaan mereka tidak segan saling membunuh.

dari kasus - kasus tersebut kita bisa lihat, siapa mereka ?? mereka adalah warga negara indonesia yang saling membunuh jika dianggap tidak sependapat. Apakah itu cerminan Bhineka Tunggal Ika ? apakah keramahan dan kesantunan warga indonesia hanya untuk warga asing ???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun