[caption id="attachment_220421" align="alignleft" width="300" caption="foto:www.gresikkab.go.id"][/caption] Gresik sebagai kota penyangga metropolis dengan perkembangan laju industri dan infrastruktur telah menjadi bagian penting dari Indonesia. Di kota inilah berbagai perusahaan dengan kredibilitas kelas dunia lahir dan semakin bertumbuh. Potensi pendapatan yang tinggi ditambah masuknya arus SDM berpendidikan tinggi menjadikan Gresik ibarat gadis gemulai yang diburu investor. Di kota ini pula dua tahun yang lalu Sambari dan Qosim dilantik menjadi Bupati dan Wakil bupati, harapan masyarakat untuk perubahan menjadi demikian besar. Sebab Gresik yang salah satu kota penting di Jawa Timur terasa jauh dari pembangunan. Gebrakan sambari dalam segi pembangunan patut diacungi jempol, meski terkesan sangat terburu-buru, berbiaya tinggi, dan seringkali tanpa kajian yang tepat. Proyek yang di bangun seperti Gapura Selamat datang dengan alokasi anggaran yang luar biasa besar ternyata tidak memiliki fungsi maksimal. Terjadi keretakan, konstruksi yang tidak seimbang, dan kerawanan sosial karena dijadikan lokasi mesum, sebagaimana dikutip dari koran Radar Gresik oleh Gresik.co. Pembangunan stadion raksasa Bukit lengis yang menelan anggaran 230 miliar juga sangat dipaksakan uktuk realisasi, sementara lahan proyek sudah dikuasai oleh mafia tanah dan ada indikasi dikuasai oleh orang-orang dekat pemerintahan sebagaimana dilansir oleh koran Radar Gresik. Berbagai proyek pemkab Gresik memang berukuran Jumbo, dikebut dalam waktu singkat, dan seringkali mengabaikan studi kelayakan sosial. Hal ini pernah disinggung oleh Rita Subowo ketua KONI saat berkunjung ke Gresik yang menyatakan bahwa Stadion Bukit Lengis Tak Aman. Berbagai proyek raksasa di Gresik memang masih mengantri panjang, sayangnya justru infrastruktur dan kebutuhan yang vital malah terabaikan. Misalnya pengadaan transportasi ke Pulau Bawean yang tidak kunjung di beri solusi. Bahkan terkesan menimbulkan masalah dan persoalan baru ketika Kapal Ekspres Bahari yang sudah melayani rute Bawean Gresik selama 7 tahun dipaksa angkat kaki. Transportasi Bawean pun lumpuh, bahkan memakan korban meninggal karena warga yang sakit dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Gresik tidak bisa berlayar. Kesemrawutan sistem transportasi Gresik - Bawean yang tidak tanggap solusi telah menciptakan keresahan baru bagi warga yang jauhnya 80 Mil dari kota Gresik tersebut. Dari sisi reformasi birokrasi di tingkat pendidikan pun masih jauh dari harapan, pendidikan di kota Gresik sarat pungli. Sekolah-sekolah negeri melakukan berbagai pungutan dengan bermacam dalih. Misalnya SMA Negeri 1 Kebomas yang melakukan pungutan untuk hari ulang tahun. Tanpa diberi sanksi dan arahan justru Kepala Dinas Pendidikan Gresik terkesan membiarkan. Berbagai pungutan pendidikan bukan hal yang baru di Gresik, sayangnya budaya ini belum bisa diberantas dan masih menjadi kanker bagi masyarakat Gresik. Persoalan vital yang lain dan sampai sekarang belum teratasi selama 2 tahun kepemimpinan sambari Qosim adalah ketidakmampuan PDAM Gresik melayani kebutuhan masyarakat sehingga tidak semua warga bisa terlayani oleh air bersih. Kekeringan yang melanda wilayah Gresik adalah persoalan yang senantiasa berulang dari tahun ke tahun. Dari berbagai realita diatas terlihat bahwa pemerintahan Sambari - Qosim lebih berorientasi ke proyek. Membangun memang hal yang mudah bagi kelompok eksekutif sebab tinggal membuat rencana, lalu membuat tender, kemudian para kontraktor berlomba daftar proyek dan sim...salabim..!! berbagai tetenger megah akan terbangun. Semoga kedepannya Sambari-Qosim mulai fokus pada berbagai pemnbangunan yang berbasis birokrasi, pelayanan yang bersih, tender yang transparan, fasilitas kesehatan dan pendidikan murah, dan pembangunan yang mengarah pada peningkatan kualitas SDM. Sebab begitu besar harapan masyarakat Gresik terhadap kepemimpinan Sambari dan Qosim, sudah selayaknya harapan itu mulai bisa dinikmati. Selamat Menjalankan tugas Sambari - Qosim..... Warung Ijo Satlantas Gresik, 28 Oktober 2012 Kunjungi Rumah Saya di www.adebaguskusuma.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H