Mohon tunggu...
Ade Darma
Ade Darma Mohon Tunggu... wiraswasta -

Wira Usahawan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tentang Ahok yang Mengaku Pasrah

2 Desember 2016   07:48 Diperbarui: 2 Desember 2016   18:48 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini akan berlangsung  aksi super damai untuk menuntut Ahok ditahan. Gerombolan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF) ngotot untuk menahan Ahok  karena menurut mereka Ahok telah menistakan al-Quran, meskipun proses hukumnya sedang berjalan, bahkan terkesan melalui jalur tol karena pelimpahan berkas  berjalan sangat cepat dari kepolisian kepada kejaksaan jika dibandingkan kasus-kasus hukum lainnya. Kengototan GNPF ini mungkin tidak akan terjadi jika mereka sudah mengetahui bahwa Ahok adalah seorang Muslim.

Membaca berita kemarin ,  akhirnya  Ahok menyatakan  bahwa dia Muslim. "Aku orangnya sih pasrah saja, hidup ini kan ada yang ngatur.Asalkan niat kita baik, bekerja buat orang banyak, pasti selesai hidup ini," kata Ahok dengan raut wajah tenang di Taman Anggrek, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2016)."Enggak ada yang rumit dalam hidup ini, asalkan kau percaya Tuhan, lu mau terima, bersyukur, merasa cukup, selesai," kata dia.

Intinya bahwa hidup ini kita harus berserah diri kepada Tuhan. Banyak orang yang tidak sadar bahwa ini adalah prinsip dasar seorang Muslim. Muslim dalam bahasa al-Quran adalah berserah diri kepada Tuhan . Mari kita renungkan ayat-ayat berikut:

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".(3:64) Perhatikan kalimat terakhir dalam bahasa Arab “ashhaduu bi anna muslimuun”

(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (16:89)

“wa busyraa lil muslimiin”

Berserah diri atau pasrah (submission) kepada kehendak Tuhan adalah prinsip utama seorang Muslim. Kata Islam, Salam dan Muslim memiliki akar kata (root words) yang sama dari huruf sin-lam –mim. Yang arti umumnya adalah damai, tulus, pasrah.  Jadi sangat tidak relevan jika orang yang mengaku Islam tapi karakternya  membenci,  emosional dan agresif, dan suka menghakimi keimanan orang lain. Di dalam Islam ada pemberian hukuman yang menjadi hak prerogative  Tuhan yaitu mengenai keimanan seseorang . Manusia tidak diberi wewenang menjadi Polisi Iman.  Tuhan tidak butuh pembelaan , Tuhan mampu membela diriNYa sendiri tanpa minta bantuan pada segerombolan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun