Setelah Kemendikbud mulai mensosialisasikan Tentang Kurikulum Merdeka bila disingkat menjadi KUMER, para Guru yang responsif berbondong-bondong mulai mengintip apa, mengapa dan bagaimana Kumer itu. Awalnya saya kurang begitu tertarik dengan Kumer ini. Mengapa?Â
Karena Platform Merdeka Mengajar ini belum tersosialisasikan dengan baik dan tidak semua Guru paham akan kebijakan baru ini terutama di kabupaten dimana saya berdomisili. Berusaha mencari tahu dari beberapa informasi yang didapat pada saat mengikuti pelatihan-pelatihan Guru dan mendengarkan pemaparan para Pemateri yang sesekali menyinggung permasalahan Platform Merdeka Mengajar pada akhirnya mulai tertarik untuk berusaha mencari tahu kembali apa sih PMM itu?
Jiwa ingin tahu perihal ilmu baru mulai menjadi racun di tubuh. Pada akhirnya ketika libur sekolah di semester panjang di bulan Juli 2022 saya mulai pelan-pelan mengintip PMM tersebut. Pihak dinas kabupaten pun mulai mengusik para Guru dengan memberikan surat edaran perihal Platform Merdeka Mengajar (PMM). Kami pada saat itu diwajibkan untuk mengumpulkan bukti fisik berupa hasil tangkapan layar telah melakukan registrasi di akun PMM yang diunduh pada gawai masing-masing.Â
Para Guru yang yang memiliki keterbatasan dengan dunia digital ada yang tidak bisa mengakses Platform Merdeka Mengajar ini di gawai mereka. Salah satu masalahnya mereka abai pada arahan dinas untuk mulai mengaktifkan akun belajar.id. Jujur, tidak semua Guru mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dari dinas. Biasanya pihak dinas pendidikan akan memanggil beberapa Guru sebagai peserta pelatihan dan nantinya Guru yang sudah mengikuti pelatihan langsung dari dinas pendidikan akan melanjutkan informasi yang didapat pada rekan sejawat.Â
Pihak dinas pendidikan selalu memberikan informasi melalui WAG di wilayah kecamatan untuk terus mengakses akun Platform Merdeka Mengajar lagi-lagi himbauan dari dinas pendidikan belum sepenuhnya dipahami oleh para Guru PAUD. Setelah mencari tahu bagaimana mengakses Platform Merdeka Mengajar yang tengah viral dibicarakan oleh para Guru itu, akhirnya mulai berselancar di akun Platform yang dirancang oleh Kemendikbud Ristek guna mengasah kemampuan diri dan kembali menjadi Guru Pembelajar.Â
Ya, Guru Pembelajar senantiasa responsif pada apa yang tengah digagas oleh instansi pemerintah yang menangani permasalahan dunia pendidikan. Pada salah satu konten di Platform Merdeka Mengajar yang berisikan beberapa fitur tampilannya yang dirancang sedemikian rupa oleh para ahli IT dari Kemendikbud Ristek ada namanya Pengembangan diri.
Akun Platform Merdeka Mengajar bisa diakses melalui gawai dan alat perangkat laptop. jadi tidak alasan bagi Guru untuk tidak mau dan abai pada Platform Merdeka Mengajar. Kemudahan dalam mengakses Platform Merdeka Mengajar hendaknya disambut gembira para Guru dimana pun berada dari jenjang PAUD hingga jenjang pendidikan selanjutnya. Guru tetaplah seorang Pembelajar yang harus selalu meng up-grade diri untuk meningkatkan kompetensinya.
Nah, pada bagian fitur Pengembangan Diri ini ada dua poin penting yang harus diperhatikan para Guru. Poin utama yaitu Pelatihan Mandiri dan poin keduanya terbaca Komunitas. Dinas Pendidikan selalu mengingatkan agar para Guru mulai membuka akun Platform Merdeka Mengajar karena banyak informasi penting yang sangat bermanfaat bagi pengembangan kompetensi Guru.
Pada akhirnya dengan semangat tahun baru di 2023 ini ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun lalu, perlahan namun pasti bisa juga menyelesaikan poin Pelatihan Mandiri di akun Platform Merdeka Mengajar.Â
Lalu apa kaitannya Penulis dengan akun Platform Merdeka Mengajar?