Kompasiana Perintis Mewujudkan Impianku

Sudah lama mempunyai impian bisa menjadi seorang Penulis. Terinspirasi oleh Penulis ternama seperti Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Suhadi Fadjaray, Habiburrahman El Shirazy, Andrea Hirata dan lainnya para Penulis hebat yang buku-bukunya menjadi koleksi perpustakaan mini di rumah. Dari buku-buku karya mereka yang kubaca membuat jiwa ini ingin memiliki sebuah karya yang akan menjadi kebanggaan pribadi. 

Kesempatan untuk menulis buku seperti yang mereka tulis sepertinya belum bisa terwujud. Karena belum memiliki gambaran bagaimana cara untuk memulai tulisan sehebat itu dan apa tema yang akan kutulis. Semua itu tersimpan di dalam memori saja. Entah kapan akan mewujudkan impian besar yang hanya sekadar angan di kepala. 

Melihat perjalanan untuk memulai menulis ternyata baru tersadar jika sejak kecil aku sering menulis. Dahulu saat di Sekolah Dasar ada pelajaran Bahasa Indonesia dan setiap kegiatan bercerita tentang "Liburan" atau momen tertentu seperti memperingati Hari Kelahiran Ibu Kartini, Dokter Kecil,  Guru akan menugaskan siswa menulis. Bahkan lomba Dok Cil yang aku ikuti semasa di SD dahulu menulis tema Penyakit Aedes Aegypti dan mempresentasikannya pada dewan juri. 

Menang dan kalah dalam sebuah lomba itu adalah hasil pencapaian. Pengalaman itu ternyata masih tersimpan di memori yang terdalam. Yang menjadi penyemangatku untuk menulis adalah sosok Ayah yang mengenalkan ku pada buku diary. Ayah selalu menulis perjalanannya saat bertugas dan itu akan diceritakannya pada anak-anaknya. 

Jadilah kebiasaan menulis di buku diary mulai mencandu. Hingga ketika mulai menjadi Guru, kebiasaan menulis itu mulai muncul kembali. Ya.. Aku selalu membuat catatan tentang perkembangan belajar siswa yang kutulis dan menjadi sebuah bentuk Laporan Perkembangan Siswa yang aku laporkan pada Yayasan di lembaga tempat ku mengajar. Pada tiap semester aku mempresentasikan pencapaian belajar siswa di kelas dan juga mempresentasikan program kerja di unit yang aku pimpin. 

Hingga suatu hari ada kesempatan untuk mengikuti kegiatan Guru Berprestasi dan dari tulisan yang kubuat mendapat apresiasi Juara I PTK tingkat Kecamatan dan Juara Harapan I Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten. Hal ini membuat aku jadi haus untuk terus belajar kepenulisan. 

Saat Pandemi di tahun 2020 lalu, mencoba mengirim tulisan yang baru dilihat selintas pada flyer yang muncul di beranda media sosialku. Aku baca syarat dan ketentuan dalam ajang lomba menulis itu. Bismillah aku kirim sebuah naskah tulisan pada Panitia  dan siapa sangka tetiba ada telepon masuk dari Panitia. 

"Selamat, Anda menjadi Pemenang lomba", begitu suara merdu di seberang sana memberikan informasi. Tak percaya tulisan yang aku buat ternyata masuk pilihan Panitia. Aku pun pada akhirnya menerima Penghargaan dari Panitia di Hari Guru Nasional ke-75.

Begitulah perjalanan ku dalam dunia kepenulisan dimulai hingga suatu hari Om Jay Guru Blogger Indonesia memberi penawaran untuk mulai menulis di sebuah Blog. Tentu saja ini menjadi pengalaman baru bagiku untuk mulai menulis di sebuah Blog. Aku pun mulai mempelajari bagaimana menulis di sebuah Blog. 

Peran Om Jay dan Tim Solidnya yang memotivasi diri untuk mulai menuliskan kisah di Kompasiana. Bulan Agustus 2022 menjadi momentum diri untuk mulai menulis di Kompasiana. Pada awal berinteraksi menulis di Blog Kompasiana.com jujur menjadi minder melihat para Penulis hebat dari berbagai kalangan menulis artikel yang sangat bagus dan bermutu.