Toh, hasil pemeriksaan dokter ahli hanya peradangan biasa akibat perubahan cuaca.
Kondisi fisik seseorang sedang menurun hingga virus bapil melanda. Bapil adalah kondisi yang tidak nyaman untuk tubuh. Untungnya pilek itu hanya dua hari menyerang tubuh. Kini yang tersisa adalah suara batuk reaksi dari dalam tubuh yang sedang mengeluarkan kotoran dari dalam tubuh.
Ada Guru yang mengalami hal sama tetapi merasa berat untuk datang ke sekolah. Izinnya cukup lama seperti siswanya saat kondisi sedang bapil tidak bersekolah. Lalu, bagaimana dengan Guru lain yang juga bapil tetapi tetap bersekolah.Â
Guru pertama yang izin memiliki alasan takut menularkan penyakit pada siswa di kelas, padahal kondisi di kelas juga sudah satu bulan banyak yang izin karena bapil.Â
Guru lainnya tetap hadir ke sekolah karena menjalankan amanah mengajar di kelas dengan memakai masker, dan suara yang sedikit berat.Â
Dedikasi, loyalitas serta komitmen mengajar di sini sedang bertarung. Kecemburuan sosial pun mulai terasa. Ada yang merasa terlalu mendramatisir suasana kepayahan yang dialami dan butuh istirahat hingga bapil nya sembuh total.
Sementara ada yang merasa saya juga sedang tidak baik-baik saja, tetapi teringat pada komitmen mengajar jadi tetap masuk sekolah. Lantas bagaimana solusinya jika hal itu terjadi pada anda, bagaimana menyikapinya?
Ada solusi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H