Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penerimaan Orangtua pada Perkembangan Belajar Anak

27 September 2022   20:38 Diperbarui: 27 September 2022   20:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai Guru ada kepuasan tersendiri manakala siswanya mulai bisa mencapai tahapan perkembangan yang sudah dirancang dalam pembelajaran. Segala kepayahan dalam menyampaikan materi di kelas terbayar dengan rasa bahagia. 

Memang setiap siswa memiliki keunikan dalam mempelajari sesuatu. Pada siswa PAUD yang diharapkan dari indikasi keberhasilan pembelajaran bukan hanya dari segi akademik semata. Aspek lainnya juga harus berkembang sesuai kematangan usia dan kemampuan siswa untuk belajar. 

Siswa yang senantiasa diberikan pendampingan belajar di rumah akan terlihat lebih cepat menguasai pembelajaran yang sudah diberikan Guru di kelas. Bagaimana cara Orang tua memberikan pendampingan belajar pada anak di rumah?

Ada beberapa alasan Orang tua untuk memberikan pendampingan belajar di rumah pada anaknya, diantaranya :

1. Orang tua bersemangat untuk membantu mengulang pembelajaran, tetapi anaknya belum "klik" dan malah membuat emosi Orang tua sedikit meninggi. Ada saja alasan anak untuk tidak mau belajar.

2. Orang tua kesulitan mengatur waktu untuk mendampingi belajar anaknya. Hal ini juga ada faktor penyebabnya misal : adiknya mengganggu konsentrasi belajar kakak yang sudah siap belajar, anak cepat bosan dan jenuh dalam belajar, dan lainnya.

Ya, untuk permasalahan ini sebagai Orang tua bijak akan mengatur pola belajar anak dari masalah waktu belajar, mood nya anak, dan gangguan-gangguan yang membuat konsentrasi dan fokus belajar anak mulai tidak kondusif. 

Jika hal ini sudah bisa dilakukan langkah selanjutnya adalah memberikan kepercayaan pada anak untuk bisa  mandiri dalam belajar tentunya tetap dalam pantauan Orang tua dan orang dewasa lainnya di rumah. Anak yang sudah mulai tertarik untuk belajar apakah mengenal literasi awal, mengenal numerasi dan lainnya.

Pemberian stimulus di rumah juga memengaruhi kemampuan anak untuk bisa menyerap pembelajaran saat di kelas. Anak yang memiliki konsentarsi fokus dan teliti juga tekun akan bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Tetapi sebaliknya jika anak masih belum memiliki kesiapan belajar oleh karena konsentrasi dan fokusnya belum terbentuk maka anak akan mengalami hambatan perkembangan belajar. 

Terkadang Orang tua menutupi kekurangan anaknya dan berusaha mengganggap toh pada nantinya anak juga pasti bisa dengan sendirinya seiring perjalanan waktu, akan menjadi salah satu hambatan anak untuk mempelajari sesuatu.

Orang tua yang lebih paham bagaimana kondisi anaknya, tetapi alangkah baiknya jika tetap mengadakan komunikasi dengan Guru bagaimana perkembangan belajar anaknya. Komunikasi antara Guru dan Orang tua dalam mengarahkan kematangan belajar anak akan meminimalisasi hambatan belajar anak. 

Apa pun metode pengajarannya, jika kematangan belajar dan hambatan belajar anak tidak terselesaikan akan membuat anak terseret-seret dalam belajar. Anak yang daya konsentrasinya mudah teralihkan oleh hal-hal kecil perlu segera mendapatkan penanganan apakah masih bisa diatasi sendiri atau merujuk pada sang ahli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun