Apa yang menarik dari judul ini?
Anak memiliki fitrah untuk cenderung "waspada" pada orang lain yang baru dikenalnya. Pada masa usia balita seorang anak yang terbiasa dengan orang-orang di sekitarnya akan terlihat ceria dan mau membaur dalam kegiatan karena sudah mengenal satu dengan lainnya.
Namun, bagi anak saat ia berada di lingkungan baru yang belum pernah dikenalnya, cenderung akan menarik diri sejenak. Memperhatikan sekelilingnya apakah ia akan nyaman berada di situ. Orang tua yang jeli melihat perubahan pada anak saat berinteraksi dengan lingkungan baru akan memberikan penjelasan yang bisa diterima anak.Â
Karakteristik anak juga memengaruhi apakah memang ia anak yang supel, anak introvert, atau pemalu. Orang tua biasanya hafal akan sifat pembawaan anak-anaknya. Anak yang sejak kecil sudah sering diajak berinteraksi dengan orang lain akan cepat beradaptasi di lingkungan yang baru. Tetapi sebaliknya, jika anak jarang diajak untuk berinteraksi dan bersosialisasi maka hambatan berinteraksi akan menjadi suatu permasalahan.
Anak uisa 4-6 tahun sudah bisa memilih teman mana yang nyaman bagi dirinya. Terhadap teman lain yang seusianya jika ia mudah beradaptasi maka ia akan bisa langsung melebur dalam suatu kegiatan. Bagi anak-anak yang jarang berinteraksi dan terbatas pergaulannya, maka saat berada di keramaian teman-teman seusianya akan bersikap seperti menarik diri.Â
Sikap menarik diri ini bukan tanpa alasan. Pesan dari Orang tua dan keluarga yang mewanti-wanti untuk waspada terhadap kehadiran "orang asing" dengan ciri-ciri mencurigakan boleh jadi membuat anak akan bersikap hati-hati.Â
Orang tua terkadang suka menakuti anaknya jika tidak mau melakukan sesuatu kegiatan tertentu. Salah satu contoh jika anak suka bermain agak jauh dari rumah, Orang tua mencari jalan "aman" menakuti anak. "Ayo, nanti diculik orang baru tahu rasa!"
Dalam benak anak akan tertanam bagaimana penampakan si penculik anak. Sehingga akan bersikap waspada terhadap orang asing yang mendekatinya. Boleh-boleh saja mengingatkan anak dengan cara ini untuk berwaspada. Tetapi alangkah baiknya juga anak dibekali trik dan tips saat berada dalam kondisi yang tidak diinginkan tersebut.
Melatih anak untuk bisa menjaga diri pada saat "genting", dengan berteriak sekuat tenaga, lari menjauh dari orang yang berniat jahat, atau bisa dengan menggigit melukai tangan orang yang ada niatan jahat terhadapnya.
Sikap Orang tua yang terlalu protektif ini membuat anak juga membatasi pergaulannya. Anak akan bermain tidak jauh dari rumah dan ada pula enggan berinteraksi dengan teman bermainnya yang sebaya di lingkungan. Anak juga jadi senang mengintil Orang tuanya.Â
Mengintil adalah tindakan mengikuti terus seseorang dari belakang. Anak yang penakut akan mengintil terus ke mana saja Orang tua nya pergi. Ia akan terus berada di belakang mama atau neneknya. Ada apa dengan mama dan nenek?