Masa perkembangan anak dalam rentang usia 3-6 tahun ada beberapa aspek perkembangan. Jika mengacu pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak yang sudah dibuat oleh para praktisi pendidikan berbentuk butir-butir indikator perkembangan, Â maka salah satu dari enam aspek perkembangan itu adalah Nilai Agama dan Moral.Â
Bunyi salah satu poin pada aspek Nilai Agama dan Moral adalah anak mampu  mengenal kegiatan beribadah. Pengenalan kegiatan keagamaan bagi seorang anak sudah dimulai sejak anak dalam masa kandungan. Seorang ibu akan mulai mengenalkan pembiasaan berdoa pada calon bayinya dengan berbagai cara.Â
Bagi seorang ibu mendengarkan bacaan-bacaan kalam Ilahi dengan menggunakan rekaman baik dalam bentuk audio dan visual untuk sang calon bayi yang sedang dikandungnya menjadi suatu pembiasaan. Kegiatan ini bertujuan agar anak mulai terbiasa mendengarkan bacaan tersebut sejak dini. Dengan harapan bayi yang dikandungnya akan memiliki nilai keagamaan yang baik.
Penelitian di Barat sana menyimpulkan apabila seorang bayi sering diperdengarkan musik klasik, maka otaknya akan berkembang dengan baik nantinya. Pemberian stimulus dengan lagu-lagu klasik ini menjadi suatu sugesti bagi calon ibu dengan harapan baik bagi anaknya kelak di kemudian hari.
Di dalam Alquran juga tertulis bagaimana janin hendaknya mendapat stimulus yang baik hingga bayi berusia 2 tahun. Bagi agama samawi lainnya juga tertulis bagaimana proses pembentukan perilaku keagamaan dimulai dari bayi masih berada di dalam alam rahim.
Saat bayi terlahir ke dunia, pemberian stimulus nilai-nilai agama pun sudah dikenalkan oleh sang Ibu melalui pembiasaan harian dari bangun tidur hingga bayi tertidur kembali. Â Selama 24 jam sang bayi yang belum banyak mengenal hiruk pikuk dunia dijaga dan diberikan pembiasaan yang baik oleh sang Ibu.
Hingga anak memasuki uisa bersekolah, pola pendidikan nilai-nilai agama pada anak mulai dipantau perkembangannya melalui indikator pencapaian hasil belajar. Penanaman nilai agama dan moral ini bagi anak usia PAUD terintegrasi dalam kegiatan harian.Â
Pembiasaan nilai moral  dilakukan sejak anak datang ke sekolah dengan terbiasa memberi dan mengucapkan salam. Dilanjutkan dengan terbiasa membaca  doa harian sebelum berkegiatan di kelas. Untuk pembiasaan beribadah lainnya seperti mengenalkan gerakan beribadah bisa dilakukan dengan membuat program sekolah.Â
Lembaga pendidikan yang berbasis sekolah Agama menekankan porsi  kurikulum pendidikan nilai keagamaan lebih banyak daripada kurikulum umum. Sekolah memiliki acuan program untuk pencapaian indikator belajar dalam nilai Agama dan Moral dan biasanya menjadi kurikulum unggulan sekolah tersebut.
Bagi anak usia dini pengenalan akan kegiatan beribadah bisa dilakukan dengan membuat program salat berjemaah di pagi hari sebelum berkegiatan. Hal ini jika rutin dilakukan akan menjadi pembiasaan beribadah dari mengenalkan gerakan salat, mengenalkan bacaan-bacaan salat yang cukup panjang, dan memudahkan anak untuk terbiasa beribadah.Â
Pihak sekolah bisa bekerja sama dengan Orang tua di rumah dalam mempercepat proses pembelajaran nilai agama ini dalam bentuk memberikan buku pemantau harian beribadah. Di rumah Orang tua akan memantau apakah anak rutin  melakukan kegiatan beribadah dari bangun pagi hingga tidur malam.Â