Ya, tidak mudah saat kita memberikan bantuan pada anak yatim-piatu itu semata-mata karena kepedulian sosial. Menyadari bahwa kita hanya sekadar orang lain bagi anak tersebut. Kelekatan yang terjalin pun hanya sebatas antara perasaan hati yang ikutan larut pada kisahnya. jadi di saat anak itu sudah mulai beranjak dewasa, kembali pada niat kita membantunya. Tidak mengharap balas jasa dan menganggap bahwa pertolongan yang sudah kita lakukan dahulu itu menjadi suatu amal kebaikan kita yang tersembunyi.Â
Menabur cinta pada sesama adalah sebuah perbuatan yang mulia dan hanya mengharap Allah meridai apa yang sudah kita tanam. Perihal respons atas usaha kita menabur cinta akan terjawab dengan kebaikan-kebaikan yang kita terima dari sisi yang lain. Intinya berbuatlah kebaikan selagi bisa dan hanya berharap Allah akan meridai usaha yang kita lakukan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H