Mohon tunggu...
ADE SHANTIAULIA
ADE SHANTIAULIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Menjadi seorang mahasiswa tentu pencapaian luar biasa bagi saya. Sebagai seorang anak tengah dari 3 bersaudara yang berasal dari sebuah keluarga sederhana di sebuah desa di Brebes membuat gelar mahasiswa menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Melihat kondisi desa saya yang serba pas-pasan, membuat saya bercita-cita memajukan desa saya terutama dalam sektor perekonomiannya. Sebagai generasi gemilang bangsa, sudah sepatutnya saya ikut berkontribusi dalam mencapai cita-cita bangsa. Sebagai mahasiswa, saya harus bisa menjadi mata, identitas, dan kaki bagi orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu, seorang mahasiswa haruslah memiliki wawasan yang luas, berpikiran tajam, mendobrak, dan penuh gagasan-gagasan cemerlang. Gagasan-gagasan tersebut haruslah disampaikan dan tersampaikan dengan baik. Salah satu cara yang paling umum dalam menuangkan sebuah gagasan adalah melalui tulisan. Oleh karenanya, seorang mahasiswa, termasuk saya, haruslah mengasah kemampuan tulis menulis agar dapat mensosialisasikan pemikirannya secara tepat, baik dan benar. Melalui blog ini, Saya, Ade Shanti Aulia, selain ingin mengembangkan hobi saya dalam dunia tulis menulis, saya juga ingin membagi beberapa pemikiran-pemikiran atau gagasan yang saya dapat dari pembelajaran saya sehari-hari, baik saat saya berada di lembaga pendidikan formal ataupun nonformal. Sesuai dengan bidang yang saya geluti sebagai Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan, tulisan-tulisan saya memuat isu perekonomian. Tidak hanya itu, kegemaran saya terhadap dunia politik global, membuat saya tertarik dan berencana menulis beberapa artikel mengenai isu-isu terhangat global, fenomena sosial dan politik internasional. Dengan tulisan-tulisan ini, saya berharap dapat memberi manfaat, membuka jendela pengetahuan dan menginspirasi rekan-rekan sekalian. Mari bersama wujudkan Indonesia Emas.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menelisik Lebih Jauh Novel "Ayah" Karya Andrea Hirata

15 September 2023   11:20 Diperbarui: 15 September 2023   11:47 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://perpustakaankearsipan.samarindakota.go.id/resensi-buku/ayah

Novel Ayah adalah sebuah novel sejumlah 415 halaman karya penulis kondang Andrea Hirata yang diterbitkan oleh PT. Bentang Pustaka dengan cetakan pertama terbit pada Bulan Mei 2015.

Novel Ayah versi Bahasa Indonesia memiliki sampul berwarna Hitam dan gambar siluet seorang ayah yang sedang menunjuk sesuatu dengan anaknya yang memegang kembang gula.

Novel ini berisi tentang seorang Ayah melankolis berhati malaikat bernama Sabari. Karakter Ayah di novel ini berwatak sabar, lembut, teguh, penuh kasih sayang dan terkenal sangat mencintai anaknya yang bernama Amiru.

Amiru adalah anak hasil hubungan diluar nikah antara Marlena, istri Sabari, dengan lelaki yang tidak dikenal. Marlena sendiri merupakan gadis cinta pertama dan satu-satunya Sabari sejak ia duduk di bangku SMA. Bahkan Sabari menyematkan panggilan cinta untuk Marlena, Rembulan di malam keduabelas. Namun, cinta Sabari sama sekali tak bersambut. Marlena mengabaikan Sabari dan memilih bersama kekasihnya. Pernikahan antara Sabari dan Marlena adalah sebuah pernikahan paksa karena Ayah Marlena ingin menutupi kahamilan Marlena. Ayah Marlena meminta Sabari menikahi Marlena karena Sabari merupakan salah satu karyawan di pabrik ayah Marlena Berhubung, Marlena adalah cintanya, Sabari pun menyanggupi hal itu.

Meski bukan anak kandungnya Sabari sangat menyayangi bak anaknya sendiri. Bahkan, Amiru tumbuh dengan baik di bawah asuhan Sabari. Ia berubah menjadi anak kecil yang ramah, seramah ayahnya. Amiru tumbuh semakin mirip ibunya disetiap harinya.

Marlena sangat membenci pernikahan itu sehingga selama pernikahan mereka Marlena tidak pernah ada diantara Sabari dan Amiru. Ia selalu pergi ke luar entah kemana dan jarang pulang. Ia pulang hanya sebulan sekali atau lebih parah ia tidak pernah pulang selama bertahun-tahun.

Meski begitu, Sabari tidak pernah seklaipun menmbenci Marlena. Cintanya tetap sama untuk gadis cantik itu. Bahkan cinta itu berkali-kali lipat setelah kehadiran Amiru.

Amiru menjadi obat pelipur lara Sabari ketika ia merindukan Marlena.

Suatu hari, Marlena menceraikan Sabari dan memutuskan untuk menikah dengan laki-laki pilihannya yang artinya Amiru pun dibawa pergi oleh Ibunya. Sedangkan Sabari, setelah perceraiannya dengan Marlena, ia tidak pernah menikah dengan siapapun lagi. Marlena adalah satu-satunya perempuan yang menjadi istrinya.

Semasa kepergian Amiru, Sabari merasa sangat terpukul. Sabari merasa sangat putus asa dan hampir gila. Di tahun-tahun pertama, kedua, ketiga Sabari menjadi seorang pendiam. Ia sering melamun, pikirannya entah melayang kemana. Di tahun-tahun setelah itu Sabari mulai linglung. Ia tidak mengenali dirinya sendiri lagi. Bahkan, ia pergi dari rumah, membiarkan rumahnya terbengkalai. Ia tidak pernah merawat tubuhnya sendiri. Jarang mandi, makan, bahkan untuk sekedar bersosialisasi. Dia menghabiskan seluruh waktunya untuk mecari dan menangisi Amiru. Ia sering berjalan-jalan mengelilingi desanya dan pasar-pasar untuk mencari Amiru.

Hal ini membuat teman-teman Sabari prihatin. Akhirnya, 2 orang teman Sabari memutuskan untuk mencari Amiru untuk mengembalikan Sabari yang dulu. Mereka berdua berkeliling mengitari Sumatera. Berbulan-bulan mereka mencari Amiru dengan petunjuk kosong. Sesuai pepatah, usaha tidak akan menghianati hasil, Teman Sabari akhirnya menemukan Amiru dan Marlena. Mereka maminya izin kepada Marlena untuk membawa Amiru pulang pada Sabari dan Marlena pun mengizinkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun