Masih banyak masyarakat yang belum terlalu mengenal tentang tanaman ganyong ini, masyarakat pada umumnya hanya menanam tanpa mengetahui apa manfaat dan kegunaan dari ganyong ini.Â
Di daerah Kabupaten Bantaeng, tepatnya di kampung Babangeng, tanaman ganyong ini dipelihara dengan baik oleh masyarakat karena hasilnya bisa dijadikan penghasilan tambahan untuk meningkat taraf hidup masyarakat Babangeng dimana ganyong ini bisa dijadikan tepung untuk bahan pembuat kue tradisional seperti baruasa, sinole dan bagea.
Pada musim hujan tunas akan keluar dari mata-mata umbi atau rhizomanya. Ganyong sering dimasukkan pada tanaman umbi-umbian, karena orang bertanam ganyong biasanya untuk diambil umbinya yang kaya akan karbohidrat, yang disebut umbi disini sebenarnya adalah rhizoma yang merupakan batang yang tinggal di dalam tanah.
Kampung Babangeng ini terletak di Dusun Bonto Jonga, Desa Pabumbungang, Kecamatan Ere Merasa, Kabupaten Banteng, yang memiliki ketinggian 1.210 mdpl. Menurut bahasa Makassar, kata Babangeng ini berarti "mulut angin", hal ini disebabkan karena adanya cekungan pegunungan tempat masuknya angin ke kampung Babangeng.
Pada awalnya, masyarakat Babangeng belum memanfaatkan ganyong ini secara maksimal, hanya untuk keperluan pribadi saja, namun setelah diperkenalkan oleh Tim PLTMH BP2LHK Makassar tentang manfaat lebih dari ganyong ini, barulah masyarakat mulai menanam ganyong di lahan kebun masing-masing.
Hasilnya, ganyong kemudian dicampur dengan air kemudian diremas-remas sehingga mirip seperti bubur dimana peremasan ini bertujuan agar pati ganyong dapat terpisah.
Cairan hasil perasan yang berupa suspensi ini diendapkan selama 12 jam di bak yang telah disediakan. Bila air dalam bak ini telah bening, pertanda pati telah mengendap kemudian bak ini dimiringkan pelan-pelan sehingga airnya tertumpah.
Tepung yang sudah jadi kemudian dianginkan kembali supaya airnya berkurang, setelah itu letakkan dalam wadah dan jemur pada panas matahari langsung.Â
Selama proses penjemuran, tepung dibolak-balik dan diremas-remas agar tepung cepat kering dan tidak bergumpal. Setelah dikeringkan tepung ganyong ini siap untuk dijadikan bahan pembuatan kue.
Masyarakat Babangeng menampilkan kue khas dari ganyong ini dan mendapat apresiasi yang baik dari Bupati Bulukumba.Â
Salam Hangat, Ade Suryaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H