Mohon tunggu...
Ade Iftahaq
Ade Iftahaq Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer of Agriculture Manufacturing Industry

Supply Chain | Fresh Product | Industrial Engineering

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Masalah Finansial Bukan Saja Milik Generasi Milenial

28 Agustus 2018   10:36 Diperbarui: 31 Agustus 2018   19:16 2363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi milenial seringkali dicap dengan berbagai atribut yang berhubungan dengan hedonisme, yang berakibat pada masalah finansial. Tren media sosial dan era dunia digital memang membawa dampak yang luar biasa untuk tingkat konsumsi masyarakat, terlebih untuk golongan menengah keatas.

Memang benar jika generasi milenial memiliki banyak sekali fasilitas yang memungkinkan untuk meningkatkan gaya hidup, atau "panjat sosial". Transaksi jual beli online, penyedia jasa kredit, mata uang digital, dsb. Semua fasilitas ini diklaim memberikan dampak yang begitu besar pada pola hidup hedonis generasi milenial.

Robert Kyosaki, dalam Bukunya, "Rich Dad, Poor Dad" menjelaskan bahwa masalah finansial dimulai dari perasaan takut dan serakah. Perasaan takut akan kehilangan uang atau kekayaan. Keserakahan untuk memiliki harta yang lebih dari kebutuhannya.

Sebagian besar orang yang menerima gaji di bawah 5 juta per-bulan, keinginannya adalah untuk memiliki rumah sederhana, mobil, atau aset lain yang tidak dikategorikan mewah. Tetapi saat gajinya naik hingga 3 kali lipat, apa keinginannya tetap akan sama? Tentu tidak. Sudah menjadi sifat alami bagi manusia untuk menginginkan yang lebih baik, lebih nyaman, lebih mewah, dst.

Sebagai contoh efek berantai masalah finansial, seorang dokter, sebagai penyedia kebutuhan primer, menginginkan kehidupan yang lebih baik untuk keluarganya sehingga menaikkan harga jasa pemeriksaan. 

Akibatnya biaya kesehatan menjadi semakin mahal. Karena biaya kesehatan mahal, para pekerja yang mengabdi pada negara, misalnya PNS, meminta kenaikan gaji. Selanjutnya biaya pajak jadi lebih tinggi. Dampak yang lebih jauh lagi adalah ketimpangan di masyarakat, sebuah masalah finansial yang besar.

Generasi milenial yang melek teknologi sebetulnya memiliki peluang jauh lebih besar untuk keluar dari banyaknya jebakan finansial. Sejak kecil kita sudah bisa dengan mudah mengakses media informasi di internet untuk belajar lebih banyak untuk mengatur finansial.

Selain itu, peluang menjadi entrepreneur saat ini juga terbuka sangat lebar. Berbeda dengan beberapa dekade ke belakang, dimana biaya untuk mendirikan usaha masih sangat mahal dan banyak kendala marketing. Saat ini sudah banyak penyedia jasa e-commerce maupun logistik. Maslah finansial bukanlah milik generasi milenial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun