Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia

17 Mei 2022   09:27 Diperbarui: 17 Mei 2022   09:31 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita yang mengaku manusia...
Sejatinya tidaklah demikian
Jasad kitalah yang dapat disebut manusia
Sedang roh kita bagai binatang

Kita memanfaatkan jasad untuk mencari ambisi semu
Menafikan moral
Merusak tatanan hidup

Pernahkah terbayang dalam benak kita untuk berhenti menjadi manusia?
Dengan bangga menyebut bahwa kita hanyalah hewan berakal
Berjalan kesana-kemari dengan sejuta kepentingan
Tak penting halal haram
Asalkan laba didapat
Orang lain disikat
Hingga jabatan pun diembat

Tidak...
Kita tak ingin disebut demikian
Kita amat marah jika disamakan dengannya
Seolah itu merupakan hal biadab yang bertentangan dengan prinsip dasar manusia
Sejatinya tidak...
Yang demikian adalah kekeliruan
Kita hanyalah hewan yang sedang berproses menjadi manusia
Dengan amalan kebaikan...
Juga ketaatan
Jadi...
Jangan pernah anggap kita sebagai manusia sungguhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun