Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kehampaan Diri

9 Maret 2022   09:45 Diperbarui: 9 Maret 2022   09:57 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kosong...
Sepi...
Meratap...
Sendiri...
Tak pasti...

Entah mengapa diriku selalu terjerembab pada ketidakpastian
Kehidupan berasa maut
Berjalan kesana-kemari tanpa arah yang jelas
Seperti kehilangan jati diri

Mauku hidup normal layaknya orang lain
Memadu api kasih bersama orang-orang yang dicintai
Malang bagi diri ini
Aku justru memadu kasih dengan kehampaan
Diri ini terlalu mudah untuk diombang-ambing
Hingga aku karam...
Hatta hidupku terbuang sia-sia
Mengalir mengikuti air yang tak jelas kemana ia akan berlabuh

Oh diriku...
Aku sungguh tak kuat lagi menahan penderitaan ini
Tubuhku sehat, namun batinku sakit
Aku membutuhkan pertolongan
Sayang semua tuli akan jeritanku
Dan akhirnya aku terdiam selamanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun