Aku yang terus-menerus disakiti
Akan membalas kebiadaban demi kebiadaban
Sedari dulu aku memang terlahir miskin
Tapi bukan berarti aku patut dipukul
Lebam tubuh tak membuat diriku menjadi lebih baik
Aku tumbuh menjadi seorang pendendam
Aku begitu puas menghancurkan orang-orang yang pernah menista diri ini
Sembari menyakiti, aku berkata pada Tuhan:
"Izinkan aku untuk bisa menyakiti orang lain tanpa batas"
Seketika diri ini merasa bebas
Layaknya burung gereja terbang melawan angin sepoi-sepoi
Menjadi diri sendiri tanpa harus terbebani untuk balas budi
Aku pun tertawa kencang
Memang telah menjadi taqdir...
Aku menjadi penjahat kelas kakap
Bukan karena mencari uang...
Namun demi kepuasan pribadi
Memenuhi hasrat pada jiwa-jiwa yang sakit
Aku senang...
Aku riang...
Aku pun gembira melihat penderitaan...