Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Raja Tanpa Mahkota

20 November 2020   08:29 Diperbarui: 20 November 2020   08:34 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang raja arif nan bijaksana turun dari singgasana
Melepas tahta, menjadi rakyat jelata
Demi sebuah misi besar, ia pergi dari istana
Meninggalkan kemapanan yang selama ini telah membersamainya

Sang raja telah meletakkan mahkota agungnya
Merasa tak puas diri jika ia hidup dalam kemewahan
Sedang rakyatnya mati kelaparan karena tak bisa makan semalaman

Tak hanya itu...
Raja tak kuasa menahan derai air mata
Di kala jasad rakyatnya membusuk dimakan belatung
Akibat upeti istana yang melambung tinggi

Raja ingin hidup bersahaja layaknya seorang rakyat jelata
Hidup sederhana dengan perasan keringatnya sendiri
Menentang kelaliman nafsu syahwat pribadi
Guna meningkatkan kepuasan pada jiwa-jiwa yang bersih

Begitu agung misi sang raja
Menyetarakan diri dengan rakyat
Berpetualang dari satu tempat ke tempat lain
Mengais hidup meski tak seberapa
Mendobrak kehidupan yang melulu tertuju pada emas dan perak

Baginya... bahagia bukan persoalan banyak sedikitnya harta
Melainkan seberapa besar rasa syukur ditujukan kepada sang pemilik alam
Lalu membagikannya bersama orang-orang kecil

Itulah jalan hidup sang raja tanpa mahkota
Menapaki jalan mulia, membuang jalan kehinaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun