Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persahabatan Kerbau dan Burung Jalak

17 Oktober 2019   18:47 Diperbarui: 17 Oktober 2019   19:33 3052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di padang rumput yang luas, seekor kerbau tampak kebingungan. Tubuhnya sesekali bergidik merasa tak nyaman akibat kutu-kutu yang menggigit di tubuhnya yang besar dan gemuk. Ekornya yang panjang tak mampu menghilangkan kutu-kutu itu, hanya bisa mengibas mereka sejenak. Hal itu terus dilakukan kerbau dari pagi hingga matahari hampir berada di tengah kepalanya.

            "Tolong... Tubuhku begitu gatal karena gigitan kutu-kutu. Adakah yang mau menolongku?"

            Kerbau merauang-raung gatal, berharap ada hewan lain yang mau menolongnya. Sayang, yang ada disana hanyalah seekor kura-kura dan marmut yang kebetulan lewat.

            "Kamu kanapa? Kok teriak-teriak minta tolong?" Tanya kura-kura, dan tak lama kemudian marmut mendekat.

            "Tubuhku gatal-gatal karena digigit kutu. Maukah kalian menolongku mengambil makhluk-makhluk kecil ini?"

            "Sebenarnya, aku sangat ingin menolongmu. Sayang aku tak bisa memanjat tubuhmu. Jangankan memanjat, untuk mengangkat tubuhku sendiri saja aku kelelahan." Ujar kura-kura mengeluh.

            "Mungkin aku bisa membantumu." Marmut mencoba memberi pertolongan.

            Alangkah senang hati kerbau, karena ada yang mau menolongnya setelah sekian lama menderita karena gatal. Dengan sigap marmut mencoba memanjat tubuh kerbau, sayang tubuh kerbau begitu licin, sehingga marmut terpeleset. Ia mencoba lagi, sayang tak berhasil. Karena terus-menerus gagal, marmut akhirnya menyerah.

            "Maaf kerbau. Tampaknya aku tak bisa menolongmu. Aku kesulitan memanjat tubuhmu yang besar."

            Alangkah malangnya kerbau. Dia begitu sedih karena teman-temannya yang baik hati tak mampu menolongnya. Dengan berat hati kura-kura dan marmut pamit melanjutkan perjalanan pulang karena sudah ditunggu oleh keluarga mereka.

            "Aduh... Siapa ya yang bisa menolongku?" Gumam kerbau dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun