DPL: Dr. Nita Kuswardhani S. Tp . M. Eng | Oleh: Ade Rahman
Banyuwangi dikenal sebagai kota budaya dan pariwisata. Ikon ini menjadi salah satu pendukung bagi warga asli maupun pendatang untuk membuka bisnis/usahanya di Banyuwangi.Â
Desa Gambiran merupakan salah satu desa yang terletak jauh dari pusat kota Banyuwangi yang dimana sebagian dari masyarakatnya berprofesi sebagai pedagang.Â
Desa Gambiran ini terbagi menjadi 4 Dusun diantaranya Dusun Krajan 1, Dusun Krajan 2, Dusun Lidah, dan Dusun Setembel. Penulis melihat potensi bisnis UMKM yang berada di Dusun Lidah Desa Gambiran yaitu UMKM Es Tebu dengan pemilik usaha Pak Parmuji.
Wabah Virus Corona memang sangat berdampak terhadap bisnis UMKM tak terkecuali UMKM milik Pak Parmuji. Dalam menanggapi permasalahan ini, "KKN Back To Village"Universitas Jember memberikan solusi dengan menawarkan tema "Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19".
Setelah melakukan observasi kepada pemilik UMKM Es Tebu, penulis ingin melakukan pendampingan edukasi kepada Pak Parmuji untuk tetap dapat menjalankan usahanya selama pandemi dengan pengembangan produk melalui inovasi dari ampas tebu yaitu membuat media tanam dari limbah tebu dan menjadi bermanfaat bagi masyarakat.Â
Media tanam adalah suatu media atau tempat yang dapat digunakan oleh akar tanaman untuk dapat tumbuh dan berkembang.Â
Media tanam yang umumnya diketahui adalah tanah. Tanah dapat menjadi media tumbuh bagi segala jenis tanaman khususnya yang tumbuh di darat. Kendati demikian, tanah tidak dapat memenuhi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman secara keseluruhan. Selain itu, juga mampu menyimpan air dan unsur hara secara baik, mempunyai aerase yang baik, tidak menjadi sumber penyakit serta mudah didapat dengan harga yang relatif murah.
Ampas tebu (bagasse) merupakan sisa bagian batang tebu dalam proses ekstraksi tebu yang memiliki kadar air berkisar 46-52%, kadar serat 43-52% dan padatan terlarut sekitar 2- 6%.Â
Komposisi kimia ampas tebu meliputi: zat arang atau karbon (C) 23,7%, hidrogen (H) 2%, oksigen (O) 20%, air (H2O) 50% dan gula 3%. Pada prinsipnya serat ampas tebu terdiri dari selulosa, pentosan dan lignin. Komposisi ketiga komponen bisa bervariasi pada varietas tebu yang berbeda. Pemanfaatan ampas tebu sebagai bahan organik dapat berpotensi untuk menjadi media tanam yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.