Mohon tunggu...
Adi Putra Manurung
Adi Putra Manurung Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Universitas Padjadjaran/ Ilmu Hubungan Internasional/ Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik / Jatinangor, Bandung

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bagaimana Geostrategi Indonesia dalam Menghadapai Isu World Government Terkait dengan Kebijakan dalam Geopolitik, Geoekonomi, dan Geokultur?

15 Juni 2013   13:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:59 8158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep world government singkatnya adalah konsep yang dimunculkan oleh kaum International Society dimana dunia akan memiliki pemerintahan sendiri, sama halnya dengan pemerintahan satu negara. English School disebut juga sebagai International Society School atau British Institutionalist atau juga Aliran Inggris, dicetuskan pada tahun 1970an oleh Roy Jones. Aliran Inggris ini lahir karena adanya kritik dari Martin Wight yang mengungkapkan mengapa tidak ada teori yang lahir dari polemik global dari para penstudi Hubungan Internasional. Aliran ini menggunakan teori International Society sebagai dasar pemikiran utama, dimana hubungan internasional tidaklah dipandang sebagai hubungan antarnegara saja, melainkan sebuah interaksi yang harus dilihat sebagai sistem global secara keseluruhan[1].

Para  penganut Aliran Inggris meyakini bahwa perdamaian dunia dapat dicapai apabila masyarakat Internasional bersatu dalam sebuah wadah dimana ada pemerintahan di atas negara, ada peraturan di sektor ekonomi, keamanan dan lainnya yang kemudian mengikat negara-negara di dunia untuk patuh. Namun, mereka juga tidak dapat mengingkari bahwasanya ada sistem anarki dalam hubungan internasional[2].

Berdasarkan isu World Government diatas, maka Indonesia harus waspada dalam menetapkan geostrategi guna bertahan dalam menghadapi isu-isu terbaru dalam HI yang sifatnya global, aktor Internasional yang semakin banyak yang tentu dapat mempengaruhi ketahanan dan kondisi dalam satu negara, khususnya Indonesia.

Berdasarkan Artikel yang berujudul The United Nations on the Brink of Becoming a world Government, dimana disana dijelaskan oleh beberapa ahli seperti Christopher Monckton, Walter Cronkite, Gideon Rachman, mereka beranggapan bahwa akan muncul suatu itentitas baru yang disebut dengan pemerintah dunia dan pemerintahan dunia tersebut akan melibatkan lebih dari kerjasama antar bangsa yang akan menjadi suatu entitas dengan karakteristik negara-seperti, didukung oleh badan hukum[3].

Kemudia bentuk pemerintahan yang dikatakan tersebut diatas adalah PBB yang sebenarnya telah memiliki cabang-cabang yang sudah menyebar di banyak negara dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), IMF, dan Bank Dunia. Sementara itu, muncul juga berbagai dorongan untuk memberdayakan PBB dengan legislatif, eksekutif, dan yudikatif kekuatan global telah menghasilkan dividen yang besar, dan badan-badan PBB sekarang menggunakan kekuasaan mereka untuk berbagai derajat - dan terus-menerus mendorong untuk merebut kontrol lebih[4].

Untuk itu Indonesia perlu menetapkan geostrategi terkait dengan geopolitik, geoekonomi, dan geokultur dalam isu world government sebagai berikut.

1. Geopolitik.

Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara rakyat Indonesia harus ditingkatkan untuk mampu bertahan dalam isu-isu world government masa kini. Bagaimana cara meningkatkannya adalah dengan cara pemahaman yang baik akan negara danrasa nasionalisme yang berujung pada patriotisme yang tinggi akan negara.

Pertahanan dalam bentuk militer juga perlu ditingkatkan. Kita memang belum mengetahui bentuk world government yang akan dibentuk itu nantinya akan seperti apa, namun kita harus waspada dan siaga guna menjaga keutuhan Negara Keastuan Republik Indonesia.

Langkah-langkah konkrit yang bisa kita lakukan adalah pertahanan dan peningkatan mutu militer di Indonesia. Indonesia memiliki tenaga nuklir walaupun tidak sebesar negara-negara penghasil nuklir seperti Iran, Korea Utara dan Rusia, tapi Indonesia dapat memanfaatkannya dengan baik. Ada juga informasi yang mengatakan bahwa dibawah tambang emas terbesar di dunia, PT.Freeport terdapat kandungan uranium yang sangat kaya sehingga bisa menjadi power yang baru sebenarnya bagi negara Indonesia.

Selain itu, fasilitas militer juga perlu ditingkatkan. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan mutu pendidikan. Misalnya dalam hal pembuatan peawat biasa maupun pesawat tempur. Indonesia yang mengalami brain-drain (perpindahan para kaum cendekiawan keluar negeri) harus diubah menjadi brain-gain (pemulangan kembali ahli-ahli kita yang sudah berdomisili dan bertahan di negara asing). Dengan begitu, penemuan-penemuan terbaru akan semakin ditingkatkan di negara kita, dan mutu berbagai teknologi akan semakin meningkat. Baik dalam militer, pendidikan, umum, dan lain-lain. Hal ini merupakan contoh nyata dari kasus PT.Dirgantara Indonesia yang kehilangan para kaum cendekiawannya saat Indonesia mengalami krisis moneter.

Jika hal-hal tersebut diatas telah terlaksana dengan baik, maka saya percaya Indonesia tidak akan lemah nantinya dalam menghadapi isu World Government.

2. Geoekonomi

Ekonomi menjadi salah satu isu yang paling hangat dalam dunia Internasional di era kontemporer apalagi setelah perang dingin. Mengapa? Karena isu ini sifatnya low politics yang tidak harus menguras tenaga dan pikiran yang biasanya terkait dengan perang dan militer guna mempertahankan maupun meningkatkan ketahanan nasional suatu negara. Apalagi dengan munculnya berbagai aktor dalam hubungan Internasional lintas negara seperti MNC, sangat nyata kita lihat aktor tersebut dapat memainkan perekonomian antar negara di dunia.

Hubungannya dengan World government adalah bahwa kemungkinan akan muncul satu pemerintahan yang mungkin nanti bahkan mengatur mendalam semua aspek-aspek perekonomian dalam negara kita, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Maka yang perlu kita lakukan adalah menjaga ketahanan perekonomian kita sendiri.

Strategi Geoekonomi negara Indonesia adalah Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang merupakan strategi pembangunan yang kini dijalankan pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. Terdapat tiga pilar utama MP3EI. Pilar pertama ialah pengembangan potensi ekonomi melalui koridor ekonomi. Hal ini dapat diartikan sebagai kebijakan untuk memeratakan pembangunan di seluruh Indonesia. Untuk menyeimbangkan dan mewujudkan pemerataan, harus dikembangkan dan direvitalisasikan pusat-pusat pertumbuhan di luar Jawa. Peran pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah, sangat penting dalam membuat kebijakan yang memudahkan pemerataan tersebut[5].

Sementara Pilar kedua ialah penguatan konektivitas nasional. Artinya, pusat pertumbuhan yang ada harus saling bersinergi dan dilakukan pemerataan infrastruktur dasar.  Cara-caranya antara lain dengan membangun sarana transportasi seperti bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun kereta agar konektivitas antarwilayah berjalan dengan baik. Itu jelas akan mengurangi beban atau biaya produksi. Penurunan biaya produksi akan meningkatkan daya beli dan memperbanyak hasil produksi[6].

Sedangkan Pilar terakhir ialah penguatan SDM yang mendorong ke arah innovation driven economy. Pendidikan merupakan pilar penting mempersiapkan sumber daya manusia dalam strategi MP3EI. Sebagai penghasil SDM di tingkatan pendidikan teratas, perguruan tinggi wajib menyinergikan langkah dengan arah pembangunan nasional. Dengan konsep yang matang dan perencanaan yang baik maka akan mungkin terjadi bila kedepanya Indonesia akan menjadi negara maju dan masuk ke dalam kelompok sepuluh besar ekonomi dunia pada tahun 2025. Keyakinan akan harapan tersebut di karenakan Pengembangan MP3EI ini dilakukan secara terobosan dengan didasari semangat “Not Business As Usual”, didalam MP3EI mentri perekonomian Hatta juga menyebutkan sebagai langkah awal menjadikan Indonesia Pertumbuhan ekonomi ditargetkan 7-9% per tahun secara berkelanjutan[7].

Dengan kekuatan ekonomi yang baik dan pertumbuhan ekonomi yang juga semakin membaik, maka Indonesia akan mampu berdiri kokoh dalam perekonomian terkait juga dalam menhadapi isu world government nantinya.

3. Geokultur

Geokultur terkait dengan pemahaman area budaya apa yang menjadi kesamaan identitas budaya yang dapat membedaknnya dengan kultur lainnya. Dalam era globalisasi, tak ada lagi batasan dalam hal penyebaran budaya di seluruh dunia. Dengan cepat berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia akan dengan mudah diserap di Indonesia bahkan diadopsi oleh rakyat Indonesia sendiri. Apalagi dengan munculnya isu world government, tentu budaya negara pun akan menjadi budaya dunia. Maka dari itu, dalam hal meningkatkan nasional, kita perlu perlu melakukan hal-hal terkait dengann 3 wujud kebudayaan berikut ini:

·Ide: Ide dalam hal ini adalah pemikiran-pemikiran terkait dengan sejarah-sejarah kebudayaan nasional, misalnya tentang kejayaan kerajaan-kerajaan di Indonesia zaman dahulu kala dan budaya masa lampau, yang sifatnya abstrak, tapi dapat kita ketahui dari berbagai kitab sejarah budaya.

Hal itu penting guna mengetahui budaya dan sejarah kita untuk mengenali jati diri bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala.

·Aktivitas Sosial: Aktivitas sosial di Indonesia tentu saja berbeda dengan aktivitas sosial yang ada di negara Indonesia. Hal ini tentu karena sistem dan struktur sosial yang berbeda Indonesia dengan negara lainnya. Aktivitas sosial Indonesia yang sifatnya musyawarah tentu berbeda dengan sistem sosial yang ada di negara lainnya.

·Artefak: Yaitu kebudayaan fisik yang dimiliki oleh Indonesia. Indonesia harus menjaga dan melestarikan kebudayaan-kebudayaan nasional sebagai warisan nenek moyang/warisan negara sebagai kebanggaan dalam dunia internasional.

Singkatnya, ketahanan nasional harus ditingkatkan guna mampu bertahan dan berdiri kokoh dalam berbagai isu terbaru dalam hubungan Internasional, khusunya World Government.

[1]ArryBainus,, et.al,. 2007: Reading Kit Kuliah/Tutorial PengantarHubunganInternasional-1.(G10D.101) years 2007.Department of International Relations, Faculty of Social and Political Science Padjadjaran University.

[2]William F. Jasper. http://www.bibliotecapleyades.net. The United Nations on the Brink of Becoming a world Government. Diakses pada Minggu 27 Mei 2013. Pukul 20.00 WIB

[3] Ibid

[4] ibid

[5] http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/05/31/program-mp3ei-bukan-bisnis-biasa-melainkan-blue-print-pembangunan-ekonomi-indonesia-564565.html

[6] ibid

[7] ibid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun