Mohon tunggu...
dinasalma
dinasalma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tawakkal kepada Allah

26 Oktober 2023   14:10 Diperbarui: 26 Oktober 2023   14:14 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yang dimaksud dengan tawakal adalah menyerah tanpa pamrih sepenuhnya, pasrah dan berpegang teguh pada allah SWT. Dalam mencari kemashlahatan dan kebaikan, menolak kemudharatan yang mengangkut urusan dunia maupun akhirat. 

Allah berfirman dalam al quran surat At-taubah 51 yang artinya : katakanlah:sekali kali akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada allah orang-orang yang beriman harus tawakkal "

Kapankah seseorang mulai bertawakal?. Yaitu ketika seseorang telah berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan usahanya, maka pada itulah seseorang harus bertawakal, artinya seseorang itu harus menyerahkan segala keputusannya baik atau buruk kepada Allah SWT. 

Allah telah menjadikan kepada semua hamba-Nya bahwa barangsiapa yang bertawakkal, maka mereka akan selalu dicukupkan segala kebutuhannya oleh Allah SWT. Sebagaimana firman allah dalam surat Ath-Thalaq 3 yang artinya: "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh, niscaya allah mencukupkan (keperluan) nya".

Didalam hal tawakkal ini, hendaklah juga mengetahui sejarah-sejarah masa lalu. Kita perlu memperhatikan bagaimana kehancuran dan kebinasaan umat-umat terdahulu, lalu kita adakan penelitian mengapakah hal itu bisa terjadi?. dan ternyata hal itu dapat terjadi karena kesalahan mereka sendiri , mereka kufur terhadap allah, mereka tidak mau memikirkan serta memperhatikan berapa kekuasaan allah dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada manusia. Mereka mengatakan bahwa keberhasilannya itu semata-mata karena usahanya, mereka berusaha dengan semaksimal mungkin tetapi setelah itu mereka tidak mau bertawakkal kepada allah SWT. 

Ada juga hal yang terjadi malah sebaliknya dan kedua-duanya memang tidak baik, ada orang yang mengatakan : "Sesungguhnya aku bertawakkal kepada allah" Tetapi tidak ada usaha sedikitpun yang dilakukannya. Yang tepat adalah kita harus berusaha semaksimal mungkin kemudian kita bertawakkal kepada allah, kita pasrahkan hasilnya kepada-Nya, baik atau buruk kita harus menerimanya. 

Rasulullah SAW bersabda:

   "Seandainya kalian bertawakkal kepada allah dengan sebenar-benarnya, niscaya allah akan memberi rizqi kepada kalian sebagaimana burung-burung diberi rizqi, mereka terbang dalam keadaan lapar dan pulang keadaan kenyang. (H R. Tirmidzi). 

Abu Hatimu Ar-Razi' mengatakan : "hadist ini merupakan pangkal dari tawakkal, dan tawakkal merupakan yang besar untuk menarik rizqi".

Imam Sahl ra. Berkata : " Barangsiapa yang menentang ikhtiar (usaha) maka berarti ia menentang sunnah, dan barangsiapa yang menjelek-jelekkan tawakkal maka berarti ia menjelek-jelekkan iman ".sebab  ikhtiar ialah sunnah Rasulullah dan tawakkal merupakan sikap dan sifat beliau

Begitupun pentingan tawakkal kepada allah SWT. Sehingga ini harus dimiliki oleh setiap muslim agar dapat hidup tentram, aman dan damai. Karena segala sesuatunya diserahkan kepada allah SWT. Setelah kita melaksanakan usaha sekuat tenaga juga dengan fikiran yang maksimal, maka setelah itu kita bertawakkal jadi kita bertawakkal setelah cukup dalam berusaha. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun