Mohon tunggu...
Addi prasetiyo
Addi prasetiyo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN-UNTAG: Pembuatan Alat Pencacah Sampah Organik Sederhana di Desa Bolo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun

13 Januari 2023   21:05 Diperbarui: 13 Januari 2023   21:04 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : Adi Prasetiyo Penyerahan alat pencacah sampah oganik ke pada ketua Gapoktan


Madiun – Kuliah Kerja Nyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (KKN UNTAG) merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa sebagai program pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa Untag Surabaya mengusung tema “Pengembangan Potensi Desa Menuju Smart Village”. Kegiatan KKN dilaksanakan pada tanggal 04 – 15 Januari 2023, berjalan selama 12 hari.

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh Adi Prasetiyo selaku mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin melakukan KKN di Desa Bolo, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. KKN kali ini dibimbing Hasan Ismail, S.AP., M.AP selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan beliau merupakan dosen Fakultas Sosial dan Politik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Adi Prasetiyo memberikan pelatihan tata cara pembuatan dan penggunan alat pencacah rumput/limbah sayuran rumah menjadi kompos/pupuk organik. Pelatihan yang dilakukan dihadiri oleh anggota gerakan kelompok tani Desa Bolo. Kegiatan yang diselengarakan oleh adik-adik KKN sangat membantu masyarakat Desa Bolo, khususnya para anggota kelompok tani untuk meminimalisir pengeluaran pupuk kimia dengan memanfaatkan sampah rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik, ujar Sutris (ketua Gapoktan).

Ide program tersebut dilatar belakangi dengan melihat sampah daun dan sampah rumah tangga di Desa Bolo yang selama ini tidak dimanfaatkan, Pelatihan dan Pendampingan penggunaan mesin pencacah diharapkan dapat bermanfaat untuk menjadikan pupuk organik, yang bisa sangat berguna bagi masyarakat, dikarenakan perekonomianya di Desa Bolo bersumber dari sektor perkebunan dan pertanian.

Pendampingan penggunaan alat pencacah dilakukan secara langsung dan menggunakan buku panduan yang telah dibagikan ke anggota kelompok tani. Agar warga dapat menggunakan alat dengan benar dalam pendampingan tersebut telah diberikan juga video tutorial pengunaan alat pencacah kepada anggota kelompok tani. Dengan adanya peningkatan pemahaman mengenai  pembuatan dan penggunaan alat pencacah rumput atau limbah rumah tangga diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat untuk memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai pupuk kompos.


#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #Kampuskompeten 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun