MAKASSAR -- "Koran alias surat kabar akan digilas oleh portal online." Begitu kata kawanku. Alasannya, karena setiap berita yang muncul di koran pada esok harinya sudah 'basi' alias sudah dibaca oleh orang.
"Juga, di portal online rukun berita, yaitu 5W+1H sudah lengkap. Jadi, apalagi yang diharapkan di berita koran," terangnya.
Tak sampai disitu. Kawanku ini, terus menceramahiku. katanya, portal online saat ini, mulai dari Sabang sampai Marauke orang sudah bisa mengaksesnya. Cukup modal paket internet. Minimal Rp50 ribu perbulan.
Coba bandingkan dengan koran, ujarnya, untuk membacanya kita mesti berlangganan. Atau, harus mengeluarkan budget setiap hari. Belum lagi aksesnya sangat terbatas.
Efek ceramah kawanku ini, sedikit banyak mempengaruhiku. Saya tersadar betapa mendominasinya portal berita online. Juga yang awalnya berlangganan koran di rumah, saya hentikan.
Ada sekira lima bulan saya tak lagi menjumpai tumpukan koran. Tak ada lagi pengantar koran kesiangan yang kami tunggu.
Berjalan enam bulan. Setiap paginya serasa ada yang hilang. Pasalnya, saya tak lagi mencium bau koran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H