Lebah adalah hewan yang memiliki segudang manfaat. Banyak penelitian sudah membuktikan keistimewaan dari serangga pemakan nektar tersebut.
Lebah merupakan hewan yang hinggap di tempat yang baik dan menghasilkan sesuatu yang baik pula. Lebah menghasilkan madu yang bisa dimanfaatkan sebagai obat.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala,
"Di ciptakan (Madu) terkandung obat bagi manusia'(An Nahl [16: 69])".
Kemudian Rasulullah Muhammad juga menegaskan khasiat madu tersebut dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari: ''Madu adalah penyembuh bagi semua jenis sakit dan Alquran adalah penyembuh bagi semua kekusutan pikiran (sakit pikiran). Maka aku sarankan bagimu kedua penyembuh tersebut, Alquran dan madu.'' (HR. Ibnu Majah, 3452 dari hadist Ibnu Mas'ud).
Dahulu madu dianggap seperti susu yang bisa menularkan penyakit. Pikiran seperti ini bertahan sampai ada seorang ahli dari barat yang meneliti tentang khasiat madu.
Berdasar penelitian Dr. F.J. Sackett dari Universitas Colorado Amerika Serikat membantah keyakinan tentang madu yang dianggap menularkan penyakit. Dalam penelitiannya, Sackett menambahkan bakteri dan mikroba kedalam madu murni kemudian didiamkan beberapa saat hasilnya bakteri dan mikroba mati.
Dikutip dari buku Ensiklopedia Pengobatan Islam karya Sya'ban Ahmad Salim, terdapat hasil yang mengejutkan dari penelitian tentang madu.
Misalnya saja Mikroba Thypoid (penyebab penyakit tipus) dalam waktu 48 jam mati setelah diberikan madu murni. Sementara Mikroba Parathypoid, yang menyebabkan panas pada usus, mati dalam kurun waktu 24 jam. Jenis Mikroba lainya yang ditemukan dikotoran manusia dan air minum mati sesudah 5 jam diberikan madu murni.
Jauh sebelum ada penelitian itu, orang Arab sudah menyebut madu sebagai "penjaga yang terpercaya". Madu tidak mungkin berubah jika disimpan dengan cara yang benar. Orang Mesir kuno menggunakan madu sebagai pengawet mayat karena madu dapat menghambat pembusukan dan mematikan bakteri yang dapat merusak tubuh mayat.