Nah, dengan meningkatnya turbulensi ekonomi global, para pengamat politik menilai pihak oposisi bisa menggunakan isu ancaman globalisasi, khususnya perdagangan bebas, yang melibatkan Malaysia.
Potensi kian meningkatnya dominasi perusahaan asing dalam perjanjian perdagangan bebas Trans Pasifik, seharusnya bisa digunakan oleh pihak oposisi untuk membangkitkan nasionalisme publik Malaysia. Terutama ancaman hilangnya mata pencaharian mereka karena bergantinya fungsi ekonomi negara, dari produsen menjadi distributor barang negara maju.
Taktik lain yang harus digunakan Tun Mahathir adalah, suka tidak suka ia harus mengajak sebanyak mungkin politisi UMNO untuk membelot dan mendukung dirinya dan pihak oposisi. Terutama tokoh politik muda nan potensial yang selama ini tertutup oleh bayang-bayang politisi senior yang mengangkangi kekuasaan partai dalam jangka waktu lama.
Apakah cukup hanya itu? Kunci dari semuanya adalah Tun Mahathir harus bisa membuktikan bahwa PM Najib Razak bersalah dalam kasus 1MDB.
Mahathir harus bisa meyakinkan otoritas hukum di tujuh negara yang kini sedang menyelidiki potensi penyimpangan di kasus tersebut. Jika ia berhasil membawa bukti baru yang memberatkan PM Najib sebelum pemilu selesai di 13 negara bagian, peluang pihak oposisi untuk menempatkan PM baru Malaysia kian terbuka lebar.
Mampukah Mahathir dan aliansi oposisi yang dibentuknya mewujudkan hal itu? Hanya waktu yang bisa membuktikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H