Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Mimpi Oposisi Malaysia Kalahkan Barisan Nasional

24 Juni 2016   07:33 Diperbarui: 24 Juni 2016   07:57 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, dengan meningkatnya turbulensi ekonomi global, para pengamat politik menilai pihak oposisi bisa menggunakan isu ancaman globalisasi, khususnya perdagangan bebas, yang melibatkan Malaysia.

Potensi kian meningkatnya dominasi perusahaan asing dalam perjanjian perdagangan bebas Trans Pasifik, seharusnya bisa digunakan oleh pihak oposisi untuk membangkitkan nasionalisme publik Malaysia. Terutama ancaman hilangnya mata pencaharian mereka karena bergantinya fungsi ekonomi negara, dari produsen menjadi distributor barang negara maju.

Taktik lain yang harus digunakan Tun Mahathir adalah, suka tidak suka ia harus mengajak sebanyak mungkin politisi UMNO untuk membelot dan mendukung dirinya dan pihak oposisi. Terutama tokoh politik muda nan potensial yang selama ini tertutup oleh bayang-bayang politisi senior yang mengangkangi kekuasaan partai dalam jangka waktu lama.

Apakah cukup hanya itu? Kunci dari semuanya adalah Tun Mahathir harus bisa membuktikan bahwa PM Najib Razak bersalah dalam kasus 1MDB.

Mahathir harus bisa meyakinkan otoritas hukum di tujuh negara yang kini sedang menyelidiki potensi penyimpangan di kasus tersebut. Jika ia berhasil membawa bukti baru yang memberatkan PM Najib sebelum pemilu selesai di 13 negara bagian, peluang pihak oposisi untuk menempatkan PM baru Malaysia kian terbuka lebar.

Mampukah Mahathir dan aliansi oposisi yang dibentuknya mewujudkan hal itu? Hanya waktu yang bisa membuktikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun