Mohon tunggu...
Politik Pilihan

Cara PM Najib Meliuk dari Ancaman Islam Garis Keras

18 Juni 2016   06:02 Diperbarui: 18 Juni 2016   09:26 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut Marina, seharusnya Malaysia punya corak keislaman yang sesuai dengan konteks budaya asli masyarakatnya. Islam yang kental dengan nuansa Arab di Malaysia sekarang, dinilai Marina, berpotensi mengundang gerakan pengacau keamanan seperti ISIS, masuk ke negeri itu.

Pernyataan Marina sekilas akomodatif bagi sebagian masyarakat urban Malaysia. Namun, secara umum, publik Malaysia menilai apa yang telah dilakukan PM Najib sebagai kepala pemerintahan adalah langkah paling bijaksana.

Sebagaimana diketahui, PM Najib juga harus berhadapan dengan partai PAS sebagai oposisi yang mendasarkan syariah Islam sebagai syarat mutlak sistem operasional negara.

Strategi Politik

Usaha PM Najib memelihara persatuan negara dengan berbagai dinamikanya, memang patut diacungi jempol. Walaupun begitu, publik Malaysia pun melihat bahwa rangkulan PM Najib ke kubu Islam konvensional tak lebih dari strategi politik nan cantik belaka.

Publik melihat PM Najib berusaha mengambil hati negara kaya Timur Tengah yang memang secara ideologis menjadi panutan bagi kelompok Islam konvensional di negeri itu. Kondisi inilah yang membuat pendukungnya percaya, PM Najib tidak melakukan korupsi melalui perusahaan investasi negara 1MDB senilai US$ 700 juta seperti yang dituduhkan selama ini oleh para lawan politiknya.

Pengakuan Najib bahwa aliran dana itu merupakan hadiah dari pihak keluarga kerajaan Arab Saudi, sinkron dengan rangkulan politik atas kelompok Islam konvensional di Malaysia. Publik juga percaya bahwa aliran dana itu adalah bantuan dari Arab Saudi bagi Malaysia untuk memerangi penyebaran ISIS.

Bantuan dana tersebut pun terbilang menjadi vital bagi pemerintahan Malaysia terkini. Mengingat kondisi keuangan terkini Negeri Melayu itu begitu kepayahan menghadapi turbulensi akibat anjloknya harga minyak. Sebagaimana diketahui, turunnya harga minyak berpengaruh pada ekspor yang mengambil porsi sebesar 30 persen dari total penerimaan negara Malaysia.

Alhasil, publik Malaysia pun melihat tuduhan korupsi yang kini tengah dilemparkan kubu oposisi dibawah komandan Mantan PM Mahathir Muhammad pun kian menjadi absurd. Mengingat dampak yang mungkin timbul mengait langsung dengan situasi keamanan dan ketertiban dalam negeri Malaysia sendiri.. Sesuatu yang kestabilannya tak bisa ditawar-tawar lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun