Saya geleng-geleng kepala ketika membaca sebuah berita di Detik "Terjebak macet Hatta batalkan rapat MRT dengan Jokowi".
Hm ... bukankan banyak jalan menuju Roma, banyak jalan mengatasi macet.
****
Rapat dengan Houston
Beberapa tahun lalu, saya mengembangkan sebuah aplikasi untuk monitor status tender dan kontrak kerja dari perusahaan tempat saya bekerja. Aplikasi ini dilengkapi dengan aneka fitur seperti pengingat, checklist dan SWOT analisa yang memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan secara jangka panjang. Karena hal tersebutlah, saya dan tim akhirnya diundang untuk melakukan presentasi mengenai aplikasi ini kepada korporat perusahaan kami di Houston, USA dan saya baru mendapat informasi mengenai presentasi tersebut lebih kurang 3 jam sebelum meeting dimulai, padahal waktu itu saya sedang menerobos kemacetan tol Jagorawi dalam pejalanan pulang ke rumah saya di Cimanggis.
Dengan 3 jam kedepan, saya rasa cukup waktu bagi saya untuk sampai rumah, daripada saya harus balik kantor, toh meeting tetap akan dilakukan secara online karena ndak mungkin juga dalam 3 jam saya bisa terbang ke Houston sana, sekalipun sekaliber David Cooperfield didatangkan ke tol Jagorawi.
Akhirnya, saya pun sampai ke rumah, dan dengan bantuan aplikasi teleconference dan jaringan speedy yang seadanya, meeting bisa dilakukan dengan tidak ada kendala yang cukup berarti.
****
"Masalah akan selalu ada, tapi kita tidak boleh hanya terpaku pada masalah. Memahami masalan dan berorientasi pada solusi adalah yang akan membuat kita tumbuh" itulah pendapat saya. Apabila kita memang niat untuk menyelesaikan sebuah masalah, maka akan selalu ada jalan untuk menyelesaikannya, tinggak kita mau mencarinya atau tidak.
Dalam kasus pak Hatta dan pak Jokowi tentang MRT, saya merasa, akar permasalahan telah sampai pada titik yang sangat krusial. Kondisi kemacetan Jakarta bagi saya sudah sangat tidak bersahabat. Dan paling strategis untuk mengurangi hal tersebut adalah dengan memobilisasi orang daripada memobolisasi kendaraan. Tapi hal itu tidak akan bisa tercapai kalau tidak didukung dengan sarana transportasi yang cepat dan nyaman, dan MRT adalah salah satunya.
Teknologi sekarang juga begitu canggih, kita bisa bertatap muka walaupun terpisah jarak sampe ribuan kilo meter oleh daratan dan lautan. Suara, video untuk melihat ekpresi lawan bicara bisa kita rasakan secara langsung bahkan dengan perangkat komputer dan konektivitas  yang sudah umum. Saya dan keluarga di Jawa adalah buktinya. Hampir tiap minggu saya dan keluarga melakukan panggilan video menggunakan Skype dan dari situ saya bisa lihat bagaimana adik saya bertambah gemuk, bagaimana Adith ponakan saya tangannya harus di gips karena terjatuh. Hal yang sama bisa dirasakan oleh kedua orang tua saya ketika melihat Arda dan Asty, anak-anak saya, memamerkan kebolehan baru mereka dalam bermain alat musiknya menyanyikan lagu-lagu tradisional jawa.