PENGALAMAN MOPDB SMAN 16 KOTA BEKASI
Ini pengalaman MOPDB saya ketika berada di SMAN 16 kota Bekasi. Hal yang pertama kali terlintas di pikiran ketika bicara tentang MOPDB adalah di kerjain kakak OSIS, di suruh suruh kakak OSIS, di marahin dan lain-lain. Tetapi MOPDB mempunyai sisi positif seperti melatih mental kita, melatih disiplin dan sebagainya. Ini sedikit pengertian MOPDB dari saya.
Pada tanggal 27 Juli 2015 adalah hari pertama saya mengikuti MOPDB di SMAN 16. Pada hari pertama saat MOPDB saya tidak begitu kenal dengan teman-teman saya karena teman baru semua, walaupun sedikit ada yang saya kenal karena dari SMP yang sama. Saya di tempatkan di gugus 2 (Bandung) yang di dampingi oleh akang Davit dan teteh Risma Safira. Waktu akang sama tetehnya masuk ke gugus 2 saya pikir akang sama tetehnya galak, ternyata yang saya pikirkan salah. Akang dan tetehnya baik dan ramah. Waktu di dalam kelas akang dan tetehnya memperkenalkan diri kepada kami yang di dalam gugus, setelah selesai memperkenalkan diri lalu akang dan tetehnya meminta kami untuk memperkenalkan diri. Ternyata setelah memperkenalkan diri saya baru tahu kalau teman-teman saya berasal dari SMP yang jauh-jauh. Ada yang berasal dari SMP Jakarta dan dekat Bekasi kota. Setelah memperkenalkan diri, akang dan tetehnya menulis atribut dan barang bawaan apa saja yang harus di bawa.
Atribut dan barang yang harus di bawa besok unik dan juga susah-susah. Atribut yang di bawa besok topi yang terbuat dari belahan bola dan karton, kalung yang di kasih tutup botol dan bunga dari sedotan, tas dari baju bekas dan nemteg yang seperti orang. “Atributnya kok susah banget ya”, pikir saya dalam hati. Selesai mencatat atribut dan barang bawaan apa saja yang di bawa esok hari, kami mencatat yel-yel gugus yang di catat oleh teteh Risma. Setelah selesai mencatat akang dan tetehnya meminta kami untuk menyanyikannya yang dipimpin oleh ketua gugus yaitu M.Idrus. Di sela-sela kami menyanyikan yel yel gugus, datang kakak OSIS yang menyuruh kami untuk ke lapangan segera karena akan ada pengarahan dari bapak Heri. Pak Heri Bakhtiar selaku Staf Wakasek SMAN 16 memberi pengarahan untuk MOPDB esok hari seperti rambut anak laki-laki di pangkas 3cm yang perempuan rambutnya di kuncir dan besok membawa orangtua karena akan ada penyerahan siswa/siswi dari orangtua kepada sekolah. Setelah Pak Heri memberikan pengarahan, kami yang mengikuti MOPDB meminta foto bersama kakak OSIS laki-laki dan OSIS perempuan karena tadi di suruh oleh kakak OSISnya. Setelah selesai meminta foto ke kakak OSISnya saya pulang ke rumah dan segera mencari bahan-bahan untuk membuat atribut. Saya mencari bahan bahan untuk atribut bersama teman saya yang berbeda gugus. Bahan-bahan yang saya dan teman saya cari seperti bola, karton, ban dalam bekas, kardus dan lainnya. Di siang hari yang sangat panas saya dan teman saya tetap semangat walaupun lelah. Bahan yang sulit saya dan teman saya cari adalah ban dalam bekas karena mana ada yang menjual ban dalam bekas, misalkan ada itupun tidak di jual.
Saya mencoba menanyakan ke teman saya yang berbeda sekolah. Teman saya itu mencoba menanyakan di tukang tambal ban dekat rumahnya, dan ternyata ada. Saya dan teman saya langsung pergi ke tukang tambal ban. Saya menanyakan ke bapak-bapaknya,”Pak ini ban dalam bekasnya di jual tidak?”. “Memangnya untuk apa dek?”, kata bapaknya. “Untuk atribut MOPDB pak”, “yaudah ambil aja tuh banyak ban dalam bekasnya”. Baik juga ya ini bapak, ujar saya dalam hati. Setelah selesai, saya dan teman saya mencari perlengkapan yang lain. Setelah semua bahan-bahan terkumpul, barulah saya dan teman saya membuat atributnya. Pertama yang saya buat adalah topi dahulu, teman saya menganyam ban dalam bekasnya yang nanti digunakan untuk tas. Mula-mula saya membelah bola menjadi dua bagian. Setelah selesai lanjut dengan membuat lingkaran dari karton. Teman saya sudah selesai menganyam ban dalamnya dan melanjutkan menjahit baju bagian bawahnya agar bisa menampung barang barang. Topi saya sudah jadi dan tas dari baju bekaspun sudah jadi, tinggal nemtegnya saja. Karena tadi kata Pak Heri siswa laki-laki rambutnya harus di pangkas 3cm, saya lalu pergi ke tukang cukur. Sehabis cukur saya menjadi kurang percaya diri karena rambut saya bisa di bilang hampir botak. Ya sudah apa boleh buat itukan peraturannya. Setelah selesai cukur rambut tadinya saya mau mencetak foto yang bareng kakak OSIS tapi sudah mau maghrib yasudahlah nanti saja. Setelah sholat maghrib dan isya saya langsung pergi ke percetakan foto untuk mencetak foto. Setelah selesai mencetak foto saya buru-buru membuat nemteg karena tadi di percetakan lama. Sekitar jam 21.05 saya baru sampai di rumah, yasudah saya buru-buru membuat nemteg. Selesai membuat nemtegnya saya langsung tidur karena lelah mencari barang, membuat atribut dan lainnya.
Ke esokan pagi harinya saya datang ke sekolah tapi sebelum itu saya beli balon gas di dekat pasar kecapi. Sampai ke sekolah, di sana belum banyak yang datang. Saya mencari teman yang saya kenal karena teman saya yang satu SMP dengan saya belum datang. Saya duduk saja di depan gugus 2 dengan mamah saya, mamah saya mengobrol dengan ibu-ibu yang lain. Sekitar jam 07.02 bel berbunyi siswa/siswi di suruh ke lapangan segera karena akan ada pengarahan dan apel pagi untuk kegiatan hari ini. Sebenarnya saya malu memakai atribut yang aneh-aneh. Peserta MOPDB lalu masuk ke gugus masing-masing. Akang Davit dan teteh Risma lalu mengabsen kami. Selesai mengabsen akang dan tetehnya menyuruh kami untuk menyanyikan yel yel gugus. Di sela-sela kami menyanyikan yel-yel gugus, datang kakak OSIS. Kakak-kakak OSISnya meminta kami menyanyikan yel-yel gugus. Kami menyanyikan yel-yelnya memang tidak semangat dan tidak hafal, kakak OSISnya lalu memarahi kami karena tidak semangat dan tidak hafal yel-yel gugus. Setelah marah-marah di gugus kami kakak OSISnya lalu pergi keluar entah mau kemana. Setelah kakak-kakak OSISnya pergi, akang Davit dan teteh Risma mengecek atribut dan barang bawaan yang kemarin di suruh bawa. Teman segugus saya banyak yang salah atributnya, seperti kepala nemtegnya tidak ada, ada yang tidak buat sama sekali, ada yang salah, ada yang salah warna dan lain-lain. Sudah mengecek atribut dan barang bawaan kami, akang Davit lalu menulis barang bawaan apa saja yang di bawa esok hari. Jam 09.30 kami istirahat, kami pergi keluar untuk meminta tanda tangan kakak-kakak OSISnya minimal 40 tanda tangan. Kakak OSISnya kalau kita minta tanda tangan kakaknya kabur-kaburan, ngumpet dan ada yang lepas almamater jadi susah meminta tanda tangannya. Istirahat sudah habis kamipun segera masuk ke gugus lagi. Setelah masuk ke gugus, akang Davit membuat sebuah permainan pengetahuan tentang kota Bandung. Permainannya sebenarnya mudah, seperti makanan ciri khas Bandung apa?, walikota dan wakil walikota Bandung siapa?, ya intinnya pertannyaan seputar kota Bandung. Bel pulang sudah berbunyi kami pun segera merapihkan tas dan langsung pulang, tapi sebelum pulang kami harus apel siang dahulu.
Hari esoknya sama seperti hari kemarin say berangkat pagi dan sama seperti kemarin belum banyak yang datang hanya kakak-kakak OSIS yang berkumpul di ruang OSIS, ini saya yang datang ke pagian apa yang lain kesiangan. Jam 07.00 bel berbunyi siswa/siswi ke lapangan segera untuk apel pagi dan pengarahan untuk kegiatan hari ini. Setelah apel dan pengarahan, kami masuk ke gugus masing-masing. Seperti biasa akang Davit dan teteh Risma meminta kami untuk menyanyikan yel-yel gugus. Sekarang sudah semangat dan hafal tidak seperti kemarin. Setelah selesai menyanyikan yel-yel gugus, akang dan tetehnya mengecek lagi atribut dan barang yang kemarin di suruh. Ya lumayan lah kalau di banding dengan kemarin, walaupun masih ada yang salah. Kakak-kakak OSIS yang kemarin marah-marah datang lagi ke gugus kami. “waduh mau ngapain lagi ya nih kakak-kakak OSISnya?”, pikir saya dalam hati. Kakak-kakak OSISnya meminta kami menyanyikan yel-yel gugus lagi. Kami menyanyikannya dengan semangat. “Nah begini dong nyanyinya yang semangat enggak lembek-lembek”, kata kakak OSIS. Setelah menyanyikan yel-yel gugus kakak-kakak OSISnya pergi meninggalkan gugus kami. Setelah itu ada pengumuman dari akang Davit. Bel jam istirahat berbunyi, kami cepat cepat meminta tanda tangan kakak-kakak OSIS. Yang paling susah di minta tanda tangan ketua OSIS SMAN 16, kak Andhika. Kabur-kaburan terus. Jam istirahat sudah habis, semuannya masuk ke gugus masing-masing. Setelah masuk ke gugus datang Pak Ahmad Malikul Husna memberikan sedikit tentang Wawasan Wiyata Mandala, jadi Pak Husna ini memberikan pengertian, makna, 5 komponen penting Wawasan Wiyata Mandala. Setelah selesai mendengarkan Pak Husna, kami di suruh untuk kelapangan untuk mengikuti apel siang dan pulang ke rumah masing-masing.
Intinya pengalaman MOPDB kemarin sangat seru dan asik walau sangat capek dan lelah. Sekian pengalaman MOPDB dari saya yang menyenangkan, perasaan saya sangat senang karena dengan ini berakhirnya MOPDB tidak ada lagi di marahi, di hukum dan lain-lainnya dan saya menjadi siswa di SMAN 16 kota Bekasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H