Saat ini faktor yang mempengaruhi kualitas proses belajar dan mengajar siswa adalah kebutuhan fasilitas yang lengkap dan memadai bagi pesertadidik, tetapi ada sekolah yang terletak di daerah Banyuwangi  yang kekurangan fasilitas, sekolah Madrasah Ibtidaiyah yang ada di desa Macan putih kecamatan Kabat Kabupaten Banyu wangi yang fasilitasnya sangat sedikit dan seadanya.
Harapan pemerintah untuk pemerataan Pendidikan  di Banyuwangi tidak sesuai apa yang di inginkan, ada banyak sekolah juga yang tidak memiliki fasilitas yang dimiliki seperti sekolah sekolah biasanya. Salah satunya sekolah yang terdapat di Dusun Sumberan Desa macan putih yaitu Madrasah Ibtidaiyah  Nurul Huda 2 yang kurang diperhatikan Pemerintah Kbupaten Banyuwangi, Bnayak fasilita yang kurang layak untuk digunakan bahkan sampai ada yang tidak bisa digunakan, Guru dan murid sangat kesulitan sekali untuk melakukan kegiatan belajar.
Saat di wawancarai grafiknews.com di kantor sekolahan pada sabtu (17/7/2021), Yeni Eka Nurjanah S.pd Kepala Sekolah Madrasah  Ibtidaiyah Nurul Huda Dusun Sumberan desa Macanputih memperlihatkan fasilitas yang tidak layak, sampai sekolah membeli fasilitas bekas demi kenyamanan murid dan gurunya.
"untuk fasilitas di sekolah ini kurang memadai, ada fasilitas tapi kurang memadai seperti perabotan yang sudah lama sekali kita tidak mendapatkan bantuan prabotan, jadi untuk memenuhi mebeller itu, teman-teman guru itu punya inisiatif yang sudah rusak itu di tambal sulam, karena untuk beli kita dananya belum ada, terus kadang ada sekolah lain yang menjual, nah itu kita beli, jadi kita beli barang bekas, jadi untuk mebeller itu kita sudah lama sekali gak pernah dapat bantuan," pendapat dari Eka Nurjanah S.pd.
Saat itu, Eka masih menyebutkan beberapa fasilitas-fasilitas yang masih sedikit, dalam segi jumlah dan kualitasnya.
"untuk jumlahnya ya kurang seperti meja guru, kursi guru itu di tiap kelas itu masih minim, almari yang harusnya ada ditiap-tiap kelas itu tidak ada," jelasnya.
Kemudian, Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah 2 tersebut berangan angan bagaimana kalau pengajuan tersebut sudah di setujui oleh Kemenag.
 "Rencananya kan nanti kalau saumpama dapat bantuan rehab atau bantuan ruang kelas baru, kita kan bisa menambahi ruang yang belum ada seperti uks dan lain-lain, harapan kedepan ya kepengennya ada ruangan itu semua," penjelasan Eka
Selanjutnya, Eka sebagai kepala sekolah tersebut menjelaskan tidak sanggup jika hanya mengandalkan dana BOS, karena ada kebutuhan lain yang memang perlu untuk perawatan, dan perbaikan.
" Ya seperti dana bos itu kan disitu ada ya dana Sarana prasarananya, cuma itu belum mencukupi, karena dana bos itu disesuaikan dengan jumlah murid, kalau jumlahnya muridnya sedikit, dana bos nya diterima juga sedikit, bagaimana untuk kita mengembangkan sarana dan prasarananya yang lain, seperti komputer printer dan alat tulis dll, kan juga perlu perawatan,"
Terakhir, Eka berharap supaya pemerintah Banyuwangi lebih memperhatikan sekolah yang terdapat di pelosok-pelosok yang ada di desa-desa, bukan hanya yang terlihat seperti dikota kota.