Mohon tunggu...
Inge Guntarti
Inge Guntarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha kerajinan imitasi kulit

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahun Ular

29 Januari 2025   16:34 Diperbarui: 29 Januari 2025   16:34 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini dalam sistim penanggalan lunar Cina maka tahun naga telah berakhir dan mulai memasuki tahun ular. Tepatnya Tahun Ular Kayu. Dalam astrologi Tionghoa setiap tahun diwakili salah satu dari 12 zodiak dalam ujud 12 macam binatang, yaitu: tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi. Yang dikenal sebagai 12 shio atau 12 karakter yang masing masing memiliki kekhas-an tersendiri. Dan setiap hewan dikombinasikan dengan salah satu dari lima elemen. 5 elemen tersebut adalah kayu, api, tanah, logam dan air.

Pergantian tahun dalam penanggalan Cina ini dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Tahun Baru Imlek. Walaupun sebenarnya ini lebih merupakan perayaan dan luapan kegembiraan menyambut dimulainya musim semi di Tiongkok. Setelah selama beberapa bulan harus melewati musim dingin yang notabene identik dengan masa sulit atau masa tidak menyenangkan akubat aktivitas yang tidak bisa seleluasa musim lainnya.

Di Indonesia sendiri, perayaan Tahun Baru Imlek  dinyatakan sebagai Hari Besar atau Hari Libur Nasional yang ditandai dengan warna merah dalam penanggalan resmi pemerintah. Waktu itu kebijakan yang dikeluarkan saat pemerintahan Presiden Abdulrahman Wahid alias Gus Dur ini disambut sukacita oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia. Bagaimana tidak, setelah sekian lama sejak Orde Baru semua yang berbau Cina diharamkan oleh Presiden Suharto. 

Ular sendiri dalam zodiac Cina merupakan simbol kebijaksanaan, kecerdasan dan intuisi. Dan ular dikenal sebagai hewan misterius yang penuh rahasia. Namun ular juga mempunyai sisi negatif , karena memiliki kesan licik, dan terlalu berhati-hati. Saya pribadi , setiap melihat ujud ular, lebih mempunyai perasaan tak nyaman, berbahaya dan menyeramkan bahkan menjijikan. Pendek kata bagi saya sosok ular lebih mereprensentasikan apapun yang  tidak menyenangkan.  

Bila kita mengutip ayat dalam Alkitab , di kitab Kejadian 3: 1-15. Disebutkan bahwa  ular adalah binatang yang cerdik, namun ia menipu manusia sehingga manusia jatuh ke dalam  dosa. Akibatnya  ada perseteruan antara keturunan manusia dan ular yang akan berakhir ketika keturunan perempuan yaitu Kristus berhasil meremukkan kepala ular yang adalah lambang dari iblis 

Lepas dari  bagaimana image ular bagi masing masing anda, saya tidak akan menyanggahnya. Yang lebih utama adalah saat ini dalam melewati tahun ular kita ambil postifnya saja. Dan bahwa karakter negatif selalu bisa kita seimbangkan dengan karakter positif. Daripada  memberi diri dihantui kecemasan yang berlebihan , lebih baik bila kita mulai melangkah dengan giat dan penuh semangat. Untuk merealisasikan semua angan dengan niat serta perbuatan yang positif. Agar terwujud  kemajuan dan kemakmuran bagi seluruh lapisan masyarakat, bangsa dan negara kita Indonesia tercinta. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun