Mohon tunggu...
Adam Saputra
Adam Saputra Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Obesitas di Era Modern: Tantangan dan Solusi

14 Juni 2024   22:45 Diperbarui: 14 Juni 2024   22:57 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Obesitas telah menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling mendesak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi estetika tubuh, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental. Obesitas berkaitan erat dengan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan hipertensi. Mengingat seriusnya dampak obesitas, pemahaman yang mendalam tentang etiologi, jenis-jenis obesitas, epidemiologi di Indonesia, serta tindakan preventif yang efektif sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

  • Etiologi Obesitas

Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki penumpukan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat memengaruhi kesehatannya. Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya obesitas, baik faktor genetik maupun lingkungan. Secara genetik, beberapa individu memiliki predisposisi untuk menjadi gemuk. Genetik dapat memengaruhi bagaimana tubuh menyimpan dan mendistribusikan lemak. Namun, faktor genetik saja tidak cukup menjelaskan peningkatan prevalensi obesitas yang cepat dalam beberapa dekade terakhir. Faktor lingkungan dan perilaku memiliki peran yang lebih signifikan.

Faktor lingkungan mencakup pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Konsumsi makanan tinggi kalori, lemak, dan gula, serta rendah serat, menjadi penyebab utama obesitas. Makanan cepat saji dan minuman manis, yang semakin populer, juga berkontribusi besar. Selain itu, gaya hidup modern yang cenderung kurang bergerak, seperti duduk dalam waktu lama di depan komputer atau televisi, memperparah kondisi ini.

Stres dan gangguan tidur juga dapat berkontribusi terhadap obesitas. Stres kronis dapat meningkatkan hormon kortisol, yang dapat memicu peningkatan nafsu makan dan penumpukan lemak. Gangguan tidur atau kurang tidur dapat mengganggu metabolisme dan meningkatkan risiko obesitas.

  • Macam Obesitas

Obesitas dapat dikategorikan berdasarkan distribusi lemak tubuh dan indeks massa tubuh (IMT). Berdasarkan distribusi lemak tubuh, obesitas dibagi menjadi dua jenis utama:

Obesitas sentral (visceral): Lemak terakumulasi di sekitar perut dan organ dalam. Jenis ini lebih berbahaya karena terkait dengan risiko penyakit metabolik yang lebih tinggi, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Obesitas perifer (subkutan): Lemak terakumulasi di bawah kulit, terutama di daerah paha dan pinggul. Meskipun juga berisiko, jenis ini umumnya dianggap kurang berbahaya dibandingkan obesitas sentral.

Berdasarkan IMT, obesitas dibagi menjadi beberapa kategori:

Overweight: IMT 25-29,9

Obesitas Kelas I: IMT 30-34,9

Obesitas Kelas II: IMT 35-39,9

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun