Mohon tunggu...
Adam Samdyaa
Adam Samdyaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Media Sosial, Jembatan atau Jurang dalam Komunikasi Modern

21 Juli 2024   02:22 Diperbarui: 21 Juli 2024   02:22 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Saat saya membuka aplikasi media sosial, saya sering kali terjebak dalam dunia yang penuh warna dan suara. Video lucu, gambar-gambar ceria, dan status-status yang menggugah semangat seolah mengajak saya untuk terlibat. Namun, di balik semua itu, saya sering bertanya-tanya. Apakah media sosial benar-benar menghubungkan kita, atau justru menjauhkan kita dari satu sama lain?

Mari kita mulai dengan sisi positifnya. Media sosial memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang-orang  yang  jauh dari kita. Saya ingat ketika saya berteman dengan seseorang  di Instagram. Dia berbagi pengalaman dan foto-foto dari perjalanan ke tempat-tempat yang belum pernah saya lihat. Dari situ, saya belajar banyak tentang budaya dan cara hidup yang berbeda. Media sosial memberi kita kesempatan untuk memperluas wawasan dan menjalin persahabatan yang mungkin tidak akan pernah terjadi tanpa platform ini.

Namun, ada sisi gelap yang tidak bisa kita abaikan. Saya sering melihat adanya berita palsu beredar dengan cepat di timeline saya. Misalnya, saat pandemi COVID-19, banyak informasi yang tidak benar tentang vaksin dan pengobatan yang beredar. Ini membuat saya merasa bingung dan cemas. Sehingga saya harus memeriksa terlebih dahulu beberapa sumber untuk memastikan bahwa informasi yang saya terima benar-benar akurat. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki keinginan atau waktu untuk melakukan hal yang tersebut. Akibatnya, informasi yang salah  bisa menyebar lebih cepat daripada fakta yang benar. Ini adalah permasalahan besar yang kita hadapi di era digital ini.

Selain itu, saya juga merasa bahwa media sosial sering kali menciptakan ruang gema. Kita lebih cenderung mengikuti akun yang searah dengan pandangan kita, dan ini membuat kita terjebak dalam perspektif yang sama. Saya pernah mengikuti beberapa akun politik yang hanya memposting konten yang mendukung pandangan sama dengan  saya. Namun, setelah beberapa waktu, saya menyadari bahwa saya tidak mendapatkan sudut pandang lain yang mungkin penting untuk dipahami. Ketika kita hanya terpapar pada informasi yang menguatkan keyakinan kita, kita kehilangan kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Jadi, bagaimana kita bisa menemukan keseimbangan dalam penggunaan media sosial? Pertama, pendidikan literasi media sangat penting. Kita perlu diajarkan cara mengetahui  informasi yang kredibel dan memahami bagaimana algoritma media sosial bekerja. Saya percaya bahwa jika kita bisa lebih kritis terhadap informasi yang kita terima, kita dapat mengurangi dampak negatif dari berita palsu. Misalnya, ketika saya melihat sebuah berita yang mencurigakan, saya akan mencari tahu lebih lanjut sebelum membagikannya. Ini adalah langkah kecil, tetapi dapat membuat perbedaan besar.

Platform media sosial juga memiliki tanggung jawab untuk membantu pengguna. Mereka perlu lebih terbuka tentang bagaimana konten ditampilkan dan mengambil tindakan lebih tegas terhadap penyebaran informasi yang salah. Beberapa platform sudah mulai melakukan ini, tetapi masih banyak yang perlu dilakukan. Saya berharap ke depan, kita akan melihat lebih banyak upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan informatif di media sosial.

Media sosial adalah alat yang kuat, dan kita memiliki kekuatan untuk menggunakannya dengan bijak. Kita bisa memilih untuk menjadi pengguna yang lebih bertanggung jawab, menyebarkan informasi yang akurat, dan berkontribusi pada diskusi yang sehat. Saya percaya bahwa jika kita semua berkomitmen untuk menggunakan media sosial dengan cara yang positif, kita bisa menciptakan ruang yang lebih baik untuk berkomunikasi.

Akhirnya, mari kita ingat bahwa di balik setiap akun media sosial, ada individu dengan cerita dan pengalaman yang berharga. Menghargai perbedaan dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain adalah langkah penting dalam membangun jembatan komunikasi yang kuat. Jadi, mari kita gunakan media sosial untuk saling terhubung, belajar, dan tumbuh bersama. Dengan cara ini, kita bisa memastikan bahwa media sosial tetap menjadi jembatan yang menghubungkan, bukan jurang yang memisahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun