1. Kurangnya Pelatihan Guru: Banyak guru merasa kurang siap untuk mengimplementasikan kurikulum baru karena minimnya pelatihan yang memadai. Ini menyebabkan perbedaan pemahaman dan interpretasi kurikulum di lapangan.
2. Ketimpangan Fasilitas Pendidikan: Perbedaan kualitas fasilitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan membuat implementasi kurikulum tidak merata. Sekolah di daerah terpencil sering kali kekurangan sumber daya dan infrastruktur yang memadai.
Pendapat
1. Pelatihan Berkelanjutan: Pemerintah harus menyediakan program pelatihan yang berkelanjutan dan komprehensif bagi guru. Pelatihan ini harus mencakup pemahaman mendalam tentang kurikulum, metodologi pengajaran yang efektif, dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
2. Distribusi Sumber Daya yang Merata: Upaya perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa semua sekolah, terutama di daerah terpencil, memiliki akses ke sumber daya pendidikan yang memadai. Ini termasuk buku teks, peralatan laboratorium, dan teknologi pembelajaran.
Dampak Terhadap Pembelajaran
 Kritik
1. Perubahan Kurikulum yang Terlalu Cepat: Seringnya perubahan kurikulum menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian bagi siswa dan guru. Kurikulum baru sering kali diperkenalkan tanpa evaluasi menyeluruh terhadap kurikulum sebelumnya.
2. Tekanan dan Beban Belajar: Kurikulum yang padat sering kali menimbulkan tekanan berlebihan pada siswa. Tugas dan ujian yang banyak membuat siswa belajar untuk ujian daripada memahami konsep secara mendalam.
Pendapat
1. Evaluasi yang Menyeluruh dan Partisipatif: Sebelum mengubah kurikulum, pemerintah harus melakukan evaluasi menyeluruh yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pakar pendidikan. Hal ini untuk memastikan perubahan yang dilakukan benar-benar meningkatkan kualitas pendidikan.