Mohon tunggu...
Adam Prawira Ramadhani
Adam Prawira Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

saya biasa dipanggil adam dengan teman sebaya saya. Adam adalah seseorang mahasiswa yang menggeluti bidang keguruan matematika di UIN Sunan Ampel Surabaya. Adam memiliki hobi yaitu bermain video game dan juga skill dalam mendalami sesuatu ( OTODIDAK ).

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kritik dan Pendapat Seputar Kurikulum Pendidikan di Indonesia

6 Juni 2024   21:50 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendahuluan

Kurikulum adalah landasan utama dalam sistem pendidikan yang menentukan arah, tujuan, dan kualitas pembelajaran. Di Indonesia, kurikulum pendidikan telah mengalami berbagai perubahan, mulai dari Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, hingga Kurikulum 2013 yang berlaku saat ini. Meskipun bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, perubahan ini tidak lepas dari kritik dan pendapat yang beragam dari berbagai kalangan. Artikel ini akan membahas kritik dan pendapat seputar kurikulum pendidikan di Indonesia secara lebih spesifik.

Relevansi Kurikulum dengan Kebutuhan Siswa

Kritik

1. Kekakuan Materi: Kurikulum seringkali dinilai terlalu kaku dan fokus pada penguasaan materi teoretis daripada pengembangan keterampilan praktis yang relevan dengan dunia nyata. Ini membuat siswa kurang siap menghadapi tantangan di luar lingkungan sekolah.

2. Kurangnya Fokus pada Keterampilan Abad 21: Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital belum sepenuhnya terintegrasi dalam kurikulum. Hal ini menyebabkan lulusan sekolah kurang kompetitif di era digital dan globalisasi.

Pendapat

1. Penekanan pada Pendidikan Holistik: Kurikulum perlu dirancang untuk mengembangkan siswa secara holistik, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pembelajaran berbasis proyek dan penugasan yang memerlukan pemikiran kritis dan kreatif harus lebih banyak diterapkan.

2. Integrasi Teknologi dan Inovasi: Kurikulum harus mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran. Selain itu, penekanan pada mata pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) perlu ditingkatkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi revolusi industri 4.0.

Implementasi Kurikulum

Kritik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun