Mohon tunggu...
Adam Pratama
Adam Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Amorfati Fatum Brutum

To Infinity and Beyond

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sudut Bulungan

18 Agustus 2024   00:20 Diperbarui: 18 Agustus 2024   00:25 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut Bulungan, senja mulai memudar,
Di meja kecil, kopi panas menyapa lembut,
Aroma biji yang disangrai,
Mengisi ruang antara kita dengan kehangatan.

Berbincang dalam ceria,
Kata-kata kita berkelip,
Melebur dalam semangat secangkir kopi,
Menyentuh, meski dalam sederhana.

Kau tersenyum, mata berbinar ceria,
Kepala tertunduk, cangkir di tangan,
Selaksa kisah terukir dalam tawa,
Di bawah langit malam yang menjanjikan.

Kita mengukir waktu,
Di antara teguk demi teguk,
Dan semua yang ada di dunia ini
Hilang dalam pesona malam.

Di Bulungan yang tenang,
Di tengah cengkerama penuh rasa,
Kopi bukan sekadar minuman,
Tapi saksi bisu cinta kita yang tak bertepi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun