Sinkretisme adalah suatu proses perpaduan yang sangat beragam dari beberapa pemahaman kepercayaan atau aliran-aliran agama. Secara umum, sinkretisme berasal dari kata Yunani "synkretismos" yang artinya persatuan, perpaduan, atau penggabungan.Â
Dalam konteks agama, sinkretisme adalah penggabungan dua aliran yang berbeda untuk mendapatkan suatu kepercayaan yang baru. Dalam proses penggabungan ini, kedua kepercayaan mengambil elemen-elemen penting satu sama lain seperti nama Tuhan, ritual, budaya, atau kebiasaan yang terkandung dan membentuk suatu perpaduan konsep kepercayaan baru.
Secara sempit, sinkretisme dapat merujuk pada paham (aliran) baru yang merupakan perpaduan dari beberapa paham (aliran) yang berbeda untuk mencari keserasian atau keseimbangan Contohnya adalah upacara Syiwa Buddha yang merupakan ungkapan sinkretisme agama Buddha dan Hindu.
Secara luas, sinkretisme dapat merujuk pada proses pencampuran elemen-elemen atau kepercayaan-kepercayaan yang saling bertentangan Dalam konteks agama, sinkretisme dapat terjadi ketika elemen-elemen dari agama yang berbeda digabungkan menjadi satu, meskipun elemen-elemen tersebut mungkin kurang koheren Sinkretisme juga dapat terjadi dalam konteks budaya, di mana unsur-unsur budaya yang berbeda digabungkan menjadi satu.
Dalam konteks agama Kristen, sinkretisme selalu ditolak karena ajaran Kristen menghendaki agar Firman Allah tidak ditambah maupun dikurangi. Sinkretisme dalam agama Kristen dapat menghilangkan kesucian ajaran agama Kristen dan harus diwaspadai.
Maknanya, sinkretisme secara sempit merujuk pada perpaduan beberapa paham atau aliran yang berbeda untuk mencari keserasian atau keseimbangan, sedangkan secara luas, sinkretisme merujuk pada proses pencampuran elemen-elemen atau kepercayaan-kepercayaan yang saling bertentangan.
Sinkretisme dalam Konteks Agama dan Budaya
Sinkretisme dalam konteks kebudayaan adalah proses perpaduan unsur-unsur budaya yang berbeda, seperti tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, dan praktik, yang terjadi ketika dua atau lebih budaya bertemu dan saling berinteraksi.Â
Dalam proses ini, elemen-elemen budaya yang awalnya terpisah digabungkan menjadi satu, menciptakan suatu bentuk budaya baru yang menggabungkan unsur-unsur dari budaya yang berbeda. Sinkretisme budaya dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti agama, bahasa, adat istiadat, seni, musik, dan makanan.
Dalam konteks keagamaan, sinkretisme terjadi ketika elemen-elemen dari berbagai agama digabungkan menjadi satu. Hal ini sering kali terjadi ketika agama-agama yang berbeda berinteraksi dan saling mempengaruhi.Â