Garis ini ditandai dengan 2 aliran sungai yaitu sungai cidurian untuk batas manusia dan satu sungai kecil yang bernama sungai kahuripan wilayah "lelembut", pantangan yang berlaku adalah manusia tidak boleh mengambil apapun dari wilayah yang telah ditentukan.
Berdasarkan keterangan MS pernah terjadi kekhilafan yang dilakukan oleh 2 orang pemuda setempat yang melewati batas daerah dan mengambil sebatang rotan dari wilayah "lelembut" hingga akhirnya ketika hendak pulang kedua pemuda tersebut tidak menemukan jalan pulang hingga berkali-kali memutari daerah tersebut tetap tidak menemukan jalan pulang hanya berputar-putar saja.Â
Hingga akhirnya mereka sadar bahwa sudah mengambil apa yang bukan menjadi haknya lalu di kembalikanlah rotan yang sudah diambil tadi dan akhirnya mereka berdua bisa menemukan jalan pulang.
Hal unik ketiga adalah adanya sebuah batu besar, masyarakat setempat menampai batu tersebut dengan sebutan Batu Gudang. batu gudang merupakan sebuah bongkahan batu besar berbentuk menyerupai sebuah bangunan.Â
Batu Gudang ini memiliki sebuah gua-gua penyambung dengan tempat lain semacam connecting door, hal ini penulis ketahui setelah mendapat keterangan dari seorang pemuda setempat bernama Darman  yang pernah memasuki gua tersebut  dan keluar di tempat yang jauh dari batu gudang,serta masih banyak gua yang belum terexplore.
Adapun mitos-mitos lain yang berkembang dimasyarakat setempat terkait gunung manapa ini diantaranya sebagai berikut :
Ular Raksasa penghuni gunung
Konon dikisahkan pada zaman dahulu ada seseorang yang mengambil kayu bakar di gunung manapa, ketika berada di gunung manapa dia melihat sebuah catang (pohon yang sudah tumbang lama) dia pun segera menghampiri catang tersebut dan langsung menebas catang tersebut dengan perkakas yang dia bawa.Â
Tebasan demi tebasan dia layangkan, hingga akhirnya ketika tebasan berikutnya terpancarlah darah dari catang tersebut dan catang tersebut menggeliat bergerak. Tanpa pikir panjang orang itupun lari terbirit-birit.
Dalang penghibur "lelembut"
Konon dikisahkan pada zaman dahulu ada seorang dalang yang pergi ke gunung manapa tidak ada yang tahu apa keperluan dia pergi kesana, hingga beberapa hari berselang si dalang pun tidak pulang-pulang.Â