Walau keputusan Komisi Disiplin PSSI ditentang para bobotoh, namun sikap Komisi Disiplin PSSI sebenarnya dapat dimengerti. Layaknya solidaritas untuk Palestina yang sudah ditunjukkan oleh baik pemain maupun suporter, jika dilakukan di dalam stadion, pihak otoritas bisa saja menganggapnya sebagai sebuah aksi politik/aksi yang menyangkut SARA.
Kini Komisi Disiplin PSSI tidak terdengar suaranya terkait dukung mendukung bobotoh dalam pencawapresan. Bisa jadi Komisi Disiplin PSSI masih sibuk dengan urusan pengaturan skor sepakbola.
Melihat peristiwa politisasi sepakbolah di Persib, ada satu benang merah yang dapat ditarik yaitu pesepakbola dan bobotoh juga manusia. Manusia tidak akan pernah bisa melepaskan diri dari politik, karena pada dasarnya, manusia selalu berpolitik. Karena itu pula wajar pula jika para bobotoh juga memiliki pemikiran dan persepsi politik sendiri-sendiri.
Untuk itu, menarik untuk melihat bagaimana politisasi suporter sepak bola menjelang Pilpres 2019 ini. Mungkinkah dukungan dari sebagian bobotoh ini akan berdampak signifikan terhadap elektabilitas Joko Widodo?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H