Mohon tunggu...
Adam Kusumaatmaja
Adam Kusumaatmaja Mohon Tunggu... wiraswasta -

apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inikah Sosok Goenawan Mohammad di Akhir 2018 ?

1 Januari 2019   06:00 Diperbarui: 1 Januari 2019   06:06 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggemar sastra Indonesia atau pelanggan majalah Tempo pastilah mengenal nama Goenawan Mohammad yang biasa dipanggil dengan GM. Di dunia sastra dan jurnalistik dapat dikatakan GM adalah sosok legenda hidup. Ia telah menulis ratusan puisi yang terbit di berbagai media massa sejak usia 17 tahun.

Tulisannya dalam kolom "Catatan Pinggir" selalu dinanti para pembaca Tempo. Ia juga termasuk penandatangan Manifesto Kebudayaan pada tahun 1964. Manifes Kebudayaan ini adalah bentuk respon dari teror-teror dalam ranah budaya yang dilancarkan oleh orang-orang yang tergabung dalam Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) bentukan Partai Komunis Indonesia.

Tajam dan kritis di usia muda, sayang di usianya yang 77 tahun sekarang ini, sosok GM justru seperti bertolak belakang dengan masa lalunya. Cuitannya di twitter tertanggal 31 Desember 2018 pukul 8:59 AM menunjukkan bahwa GM tidak layak disebut sebagai sosok legenda. Pada postingan akhir tahun yang berjudul "Memories of You", ia melampirkan kartun yang tidak mencerminkan kualitas seorang GM. Ia lebih mirip seorang buzzer murahan yang mengejar bayaran tinggi.

Postingan tersebut sontak mendapat tanggapan sinis dari netizen yang memandang cuitan tersebut tidak mencerminkan sama sekali ksosok sastrawan yang layak dihormati karena tulisan-tulisannya.

Fanatisme yang membabi buta kepada salah satu calon presiden dan kebenciannya pada calon presiden yang lain telah menutup mata hatinya untuk bersikap terbuka dan jujur seperti yang selama ini tercermin dalam tulisan-tulisannya.

Pantas saja banyak netizen membully GM dengan kata-kata luar biasa.

"Sekaliber Anda posting ginian. Roda berputar. Anda memposisikan di paling bawah dengan posting ginian"

"Dia Cuma bangkai ... sekarang jadi seonggok sampah Salihara yg bau busuknya tercium kemana-mana"

"Tak ada yang bisa disembunyikan walaupun hanya sebuah kedengkian"

"Tak disangka seorang penulis isinya begini ..."

Demikian beberapa komentar netizen di twitter menanggapi cuitan GM. Tanggapan di atas termasuk sopan karena beberapa lainnya kata-katanya jauh lebih seram dan kasar.

Sebetulnya bukan kali ini saja GM dibully karena cuitannya. Hampir di semua cuitannya ia dibully. Tapi GM sepertinya sudah menutup mata dan tidak peduli, mungkin seperti kata seorang netizen

"Nunggu dana 5T. Makanya nyinyir melebih ayam mo bertelor"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun