Mohon tunggu...
Adam Januar Ramadhan
Adam Januar Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - pelajar

parkour, pelajar, seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mulai Diminati Wisatawan Domestik, Destinasi Wisata Desa Claket Butuh Papan Informasi

23 Agustus 2023   12:35 Diperbarui: 23 Agustus 2023   12:42 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengunjung yang ingin berpergian ke tempat wisata, pasti membutuhkan sebuah papan informasi. Papan informasi dibutuhkan jika pengunjung ingin menuju ke lokasi yang diinginkan. Desa Claket merupakan salah satu desa yang objek wisatanya mulai diminati wisatawan, papan informasi menjadi kegunaan yang sangat penting. 

Pada kesempatan ini Prodi Sastra Jepang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya hadir untuk mendampingi warga desa memenuhi kebutuhan papan informasi destinasi wisata. Pendampingan pembuatan papan informasi merupakan salah satu program dari berbagai program yang didanai oleh Hibah Matching Fund tahun 2022. 

Dalam mengalihbahasakan papan informasi menjadi 3 bahasa yakni bahasa Indonesia, Inggris dan Jepang warga desa claket dibantu oleh mahasiswa dan dosen Prodi Sastra Jepang. Adapun warga desa terdiri perwakilan aparatur desa, karang taruna, pokdarwis dan ibu-ibu pkk membantu memberikan informasi terkait papan informasi. Kegiatan ini dilaksanakan 2 tahap, tahap pertama pada 24-25 September 2022 dan tahap kedua pada 1-2 Oktober 2022.

 Papan informasi destinasi wisata merupakan papan dengan media visual yang memberikan informasi arah tujuan terkait letak kawasan wisata. Papan informasi memiliki fungsi yang sangat penting sebagai media informasi agar para pengunjung suatu objek wisata tidak kebingungan dalam mencari jalan untuk menuju destinasi yang diinginkan. Selain itu papan informasi destinasi wisata juga mengandung unsur sejarah yang berisi tentang pengetahuan asal usul objek wisata tersebut. Dosen sastra Jepang dari Untag Endang Poerbowati. M.Pd. menyatakan bahwa dalam mengalihbahasakan informasi destinasi wisata perlu menggali aspek sejarahnya supaya pengunjung memperoleh kemudahan informasi terkait objek tersebut. Hal ini juga didukung dari bantuan para mahasiswa yang bertugas mengalihbahasakan papan informasi destinasi wisata. Menurut Tegar, "pengunjung perlu diedukasi mengenai pengetahuan objek wisata".

 Ada beberapa titik yang direncanakan untuk dipasang papan informasi destinasi. Di antaranya Air Terjun Surodadu, pendakian Puthuk Kentongan, homestay dan beberapa punden. Menurut salah satu sesepuh desa bernama Bapak Sapawi, "pada tahun 70an air terjun Surodadu belum mempunyai nama, namun salah satu warga yang selalu merawat air terjun tersebut sehingga dinamakan dengan nama orang tersebut, yaitu Surodadu". Sebenarnya di desa Claket tidak hanya air terjun saja yang mendapat perhatian untuk diberi papan informasi, namun juga ada objek pendakian. Menurut penggiat pendakian bernama Agung, "adanya papan informasi sangat mempermudah pengunjung mengakses menuju perkemahan gunung Welirang serta memperoleh pengetahuan atas objek tersebut". Papan informasi destinasi wisata yang disertai sejarah dari desa Claket, dibuat dalam 3 bahasa yang masing-masingnya mempunyai peran penting dalam memberikan informasi dan pengetahuan kepada pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Kedepannya pelatihan terkait merancang sekaligus mengalihbahasakan papan informasi destinasi wisata perlu dilanjutkan oleh aparatur dan karang taruna desa Claket. Kegiatan ini diakhiri dengan pemasangan papan informasi pada salah satu objek wisata di desa Claket.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun