Mohon tunggu...
adamirmansyah
adamirmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Muhammad Adam Irmansyah Mahasiswa IAIN Parepare Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, program studi Perbankan Syariah.

Selanjutnya

Tutup

Games

Anti-Kekerasan: Dampak Hate Comment pada Team RRQ Hoshi dan Komunitas MLBB Indonesia

7 Januari 2025   11:34 Diperbarui: 7 Januari 2025   11:34 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hate comment yang berlebihan terhadap Team RRQ Hoshi akibat kegagalan di kejuaraan internasional di Malaysia merupakan bentuk kekerasan verbal yang merugikan mental individu, merusak citra komunitas, dan harus segera dihentikan melalui tindakan tegas, termasuk pelaporan ke ranah hukum.

Kekerasan verbal atau hate comment telah menjadi masalah serius dalam dunia esports, termasuk di komunitas Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) Indonesia. Team RRQ Hoshi, salah satu tim kebanggaan tanah air, menjadi korban hate comment berlebihan setelah kegagalan mereka di kejuaraan internasional di Malaysia. Meskipun banyak yang memberikan dukungan dan apresiasi atas kerja keras mereka, tidak sedikit yang justru melampiaskan kekecewaan dengan cara yang tidak pantas, bahkan menyerang privasi dan keluarga pemain. Fenomena ini menunjukkan sisi gelap dari dunia kompetisi yang penuh tekanan, serta perlunya langkah nyata untuk menghentikan tindakan semacam ini.

Tindakan hate comment tidak dapat dibenarkan karena sering kali menyerang hingga ke ranah privasi, keluarga, dan bahkan mengandung ancaman. Efek dari tindakan ini sangat berbahaya, mulai dari menyebabkan stress hingga menurunkan performa individu. Bahkan, ada kasus di mana korban menjadi depresi berat akibat tekanan yang diterima, yang pada akhirnya memengaruhi mental dan karier mereka.

Komunitas MLBB Indonesia telah berupaya melawan fenomena ini dengan berbagai cara. Misalnya, mereka menyatukan suara melalui tagar #Indopride saat live streaming untuk menunjukkan dukungan kepada para pemain. Selain itu, para petinggi komunitas secara aktif mengingatkan untuk tidak melakukan hate comment. Namun, upaya ini belum cukup untuk menghentikan tindakan tersebut secara menyeluruh.

Jika hate comment terus dibiarkan, komunitas MLBB Indonesia berisiko kehilangan reputasi dan eksistensinya. Tidak akan ada lagi talenta muda yang berani mengejar mimpi menjadi pro player karena takut akan tekanan sosial. Lebih buruk lagi, tindakan hate comment yang berulang dapat memicu korban melakukan tindakan fatal seperti bunuh diri akibat depresi berat.

Salah satu langkah yang efektif adalah melaporkan pelaku hate comment ke pihak berwajib berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang ujaran kebencian dan ancaman. Langkah ini pernah dilakukan oleh CEO RRQ, Bapak Adrian Pauline, namun perlu konsistensi agar memberikan efek jera. Selain itu, edukasi kepada komunitas dan peningkatan kesadaran tentang dampak hate comment juga perlu dilakukan secara berkelanjutan.

Hate comment yang berlebihan bukan sekadar bentuk ekspresi kekecewaan, melainkan tindakan kekerasan verbal yang membahayakan individu dan komunitas. Komunitas MLBB Indonesia harus terus bersatu melawan fenomena ini melalui edukasi, kampanye positif, dan tindakan hukum yang tegas. Dengan langkah yang tepat, diharapkan ekosistem esports di Indonesia dapat menjadi tempat yang aman, suportif, dan penuh inspirasi bagi generasi muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun