[caption id="attachment_190179" align="aligncenter" width="465" caption="toilet training (republika.co.id)"][/caption]
Di pagi hari diriku selalu merasa bahagia. Sebelum membersihkan diri dengan air, selalu di awali dengan rutinitas membuang sisa kotoran dari dalam tubuh. Jika terlambat masuk bisa menyiksa perut. Jika harus mengantri dengan yang lain serasa diperas sampai melintir seperti baju yang habis dibilas.
Begitu terlaksana.... aahhhhh.... lega rasanya.... terkadang sambil merenung apa yang telah di lakukan kemarin dan apa yang akan direncanakan hari ini dan hari esok. Merenung dan merenung beberapa menit setiap pagi dalam kamar bahagia bernama Toilet. Salah satu kebahagiaan kecilku. Dan aku merasa bahagia bisa masuk ke dalamnya setiap waktu aku membutuhkannya.
Setiap kali masuk di pagi hari selalu terpandang mata... bersih atau tidak ya? Tempat bercermin dan mawas diri akan sesuatu yang bernilai "bersih". Jika dibiarkan kotor maka akan berubah menjadi kamar bencana yang berbau dahsyat. Ada yang jijik dengan kotornya Toilet namun enggan membersihkannya. Padahal kekotoran itu bisa sebagian atau seluruhnya adalah akibat dari diri sendiri yang melakukannya. Apabila sudah sangat kotor, wajah kita pun bisa menjadi tidak terlihat dalam bayangan air di lubang ataupun pada warna pelapis keramiknya.
Begitulah sedikit dari beberapa kebahagiaanku. Kebahagiaan kecil saat di dalam Toilet setiap pagi. Kita kotori setiap waktu pun tidak pernah protes teriak-teriak. Caranya memprotes hanya diam, menjadi keruh dan menimbulkan bau. Toilet akan memberikan penilaian terhadap diri anda jika orang lain memasuki, melihat, dan menggunakan toilet di rumah anda. Sudahkah anda menyetor kotoran anda pagi ini dan sudahkah anda membersihkan tempat setoran anda tersebut?
~Adam_Heins~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H