Abrasi pantai yang terjadi akhir Mei kemarin, membuat sebagian nelayan di Tiram dan Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman kehilangan mata pencaharian.Â
Pasalnya, abrasi membuat alat tanggap nelayan, seperti perahu, jaring banyak yang hilang dibawa hanyut oleh ganasnya ombak.
"Ada yang tak dibawa ombak, tetapi perahunya punah dan jaringnya cabik-cabik," kata seorang nelayan mengadu ke Ketua DPC Gerindra Padang Pariaman  Happy Neldy.
Mencari ikan di laut lepas merupakan satu-satunya sumber penghidupan nelayan di Tiram dan Ulakan. Mereka berharap banyak, Happy Neldy sebagai anggota dewan terhormat bisa memberikan solusi atas persoalan berat yang mereka hadapi.
"Apalagi dalam kondisi pandemi, dima nyaris semua sektor ekonomi jadi sakit. Jadi, kami yang nelayan ini dua kali lipat dapat hantaman, corona dan hilang serta rusaknya alat tangkap kami di laut," ujarnya.
Happy Neldy yang juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Padang Pariaman ini pun ikut merasakan kesusahan yang dialami para nelayan demikian.
"Ini musibah. Kita harus sabar menghadapinya. Sebab, yang namanya musibah dan cobaan datangnya tanpa pemberitahuan," ulas Happy Neldy.
Kepada Pemkab Padang Pariaman, Happy Neldy minta untuk segera turun tangan memberika solusi tersebut.
"Kita telah menghubungi dinas terkait, DKP Padang Pariaman supaya menganggarkan hal ini," katanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI