Mohon tunggu...
Adam Aksara
Adam Aksara Mohon Tunggu... Arsitek - Penulis, kontraktor, praktisi Natural Way of Living ( NWL)

Berbagi itu indah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa itu Dosa? Dosa adalah...

27 Januari 2022   13:20 Diperbarui: 27 Januari 2022   13:21 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Buah itu sesungguhnya hanya berisi hal-hal jahat, sedangkan manusia diciptakan pertama kali sudah memiliki segala yang baik. Dengan memakan buah itu, manusia jadi mengetahui hal yang baik dan hal jahat. Seperti anak-anak polos yang rajin beribadah dan penurut, untuk pertama kalinya mengenal kata cinta dan nafsu karena pergaulan bebas. Ada yang tetap menjadi orang baik, ad yang akhirnya berhenti jadi orang baik.

Adampun kemudian memakan buah tersebut karena di ajak oleh Hawa, seperti seorang pemuda yang dimabuk cinta dan menjual segala harta bapaknya hanya untuk menyenangkan hati sang wanita.

Pada saat drama tersebut terjadi, Tuhan sedang berada diantara mereka dan tidak bisa melarang mereka, karena hal tersebut adalah pilihan kehendak bebas mereka.

Sesudah adam dan hawa memakan buah tersebut, mereka baru tersadar karena mereka berdua sudah ditipu. Karena tidak ada kebaikan yang tumbuh dari hal jahat, tidak ada kepercayaan yang bisa dipercaya dari sang penipu si ulat. Ternyata benar buah itu berracun dan akan mematikan mereka seperti perkataan Tuhan. Survey akhirnya membuktikan kata Tuhan itu benar, kata ulat itu adalah salah dan tipuan.

Mereka berdua tidak menjadi sama seperti Tuhan, bahkan mereka sudah keracunan oleh buah tersebut dan keabadian yang diberikan Tuhan pada mereka mulai terkontaminasi dengan racun dan mereka akan segera mati. Energi kehidupan mereka di ambil oleh dosa secara perlahan-lahan.

Yang mereka miliki adalah kemampuan untuk melawan Tuhan tanpa merasa bersalah. Menganggap seakan akan Tuhan adalah sama seperti dan setara dengan mereka. Mereka dapat memaki Tuhan tanpa merasa bersalah, bahkan merasa hebat. Mereka tidak menjadi seperti Tuhan, mereka hanya semakin bertambah picik dan tidak tahu diri.

Tetapi dalam hati kecil mereka, mereka merasa malu untuk mengakui jika mereka sesungguhnya salah mencoba mengkhianati atau mau menjadi sama seperti Tuhan yang menciptakan mereka. Ini adalah kudeta yang gagal. Ibarat kata, sang pangeran hendak menguasai kerajaan sang raja, ayah mereka sendiri dan bersekutu dengan musuh sang ayah, yang ternyata mereka malah di tangkap oleh musuh sang ayah dan diperbudak.

Mereka malu untuk kembali pada sang Ayah. Mereka malu berkata, "Ya Tuhan, maafkan kami atas kesalahan kami bukan karena melanggar perintah-Mu tetapi karena kami ingin menjadi seperti-Mu." Yang sesungguhnya Tuhan yang penuh kasih akan segera menjawab, "Ya dosamu diampuni."

Tetapi ulat berkata, "Kalian sudah melanggar perintah Tuhan, larilah, bersembunyilah, jika tidak Tuhan akan membinasakan kalian, Tuhan itu pemarah."

Karena malu dan ketakutan akan kesalahan mereka, adam dan hawapun lari bersembunyi dari Tuhan.

Tuhan mengetahui kemana mereka berlari dan bersembunyi, tetapi itu adalah kehendak bebas manusia untuk bersembunyi dari Tuhan dan Tuhan tidak akan muncul di hadapan mereka, karena manusia menutup pintu hati dan pintu kehidupan dari kehadiran Tuhan. Kecuali mereka mempersilakan Tuhan masuk atau memanggil nama Tuhan, barulah Tuhan akan muncul dihadapan mereka, untuk menghargai kehendak bebas mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun