Dalam Pengumumannya di Kantor Walikota Senin 30 Maret 2020 Kemarin. Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengemukakan perkembangan penanganan wabah Covid-19 di Kota Balikpapan dan memaparkan beberapa langkah yang diambil pemerintah.
Telah Ditemukan pasien lokal baru Covid-19  di Kota Balikpapan dan satu  pasien psoitif telah meninggal dunia pada hari minggu ini. Sekarang Balikpapan merupakan daerah dengan kasus tertinggi Covid-19 di Kalimantan Timur, ada 12 warga kota yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19, salah satunya meninggal dunia pada hari Minggu kemarin. ada 32 orang dalam status PDP (pasien dalam pengawasan) dan ada 1063 orang dalam pemantauan
Beberapa antisipasi sudah dilakukan oleh pemerintah antara lain:
- membentuk satuan tugas yang awalnya dipimpin oleh Sekretaris Daerah, dan sekarang langsung dipimpin oleh Walikota Balikpapan.
- Selanjutnya telah dilakukan berbagai upaya dan sosialisasi untuk meminimalisir keluar rumah, menjaga jarak, dan PHBS.
- Penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah Kota Balikpapan.
- Dikeluarkannya pengumuman surat edaran kepada walikota akan melakukan dengan istilah baru Pengetatan Sosial . Balikpapan melakukan pengetatan sosial ditandai dengan penutupan jalan luas kota yang terbagi antara dua waktu pukul 9 sampai pukul 15, dan malam hari pukul 20 sampai pukul 4 pagi.
- Pemberlakukan jam malam mulai pukul 11 malam sampai pukul 4 dini hari, bagi warga kota tidak diperkenankan keluar dari rumah.
Lebih lanjut, walikota Balikpapan Rizal Effendi mengakatakan dalam konferensi persnya kemarin bahwa anggaran sudah dsiapkan untuk penanganan wabah Covid-19 di Kota Balikpapan sebesar 10 miliar.
Selain dari sisi dana, dari segi kesiapan tenaga medis Balikpapan telah menyiapkan 300 tenaga medis untuk penanganan Covid-19. Saat ini Rumah sakit rujukan utama di Kota Balikpapan adalah Rumah Sakit kanujoso, dan ketika tenaga medis dinilai tidak mencukupi telah disepakati untuk menggunakan 13 Rumah Sakit lainnya yang ada di kota Balikpapan untuk memberikan dukungan tenaga medis.
Penggunaan tenaga medis rumah sakit lain, mungkin akan tidak langsung terjun lapangan. Karena belum berpengalaman, perlu dilakukan pelatihan kepada para medis atau dokter yang di rumah sakit lainnya.
500 Alat tes Covid-19 yang diterima oleh Dinas Kesehatan Kota akan dipersiapkan untuk digunakan kepada tenaga dokter dan paramedis yang terlibat dalam penanganan pasien serta mereka yang dalam status PDP, kemudian yang memiliki status ODP di Kota Balikpapan.
APD di Kota Balikpapan masih belum  mencukupi, diperkirakan dibutuhkan 5.000 APD , dan saat ini baru terpenuhi sekitar 1.500 jadi kita masih kurang 3.500. Sedankan perkiraan keperluan masker mencapai 250.000 masker. Besar harapan hal ini dapat berkurang dengan bantuan dari pemerintah pusat atau kerjasama dari beberapa lembaga-lembaga yang ada. kemarin TNI telah membawa 600 APD dengan  pesawat Hercules TNI AU yang diharapkan akan sangat membantu tenaga medis di Kota Balikpapan.
Beberapa lembaga dari dunia usahapun mulai memberikan bantuan, namun persoalannya walaupun mereka sudah punya dana tapi akan kesulitan untuk membeli.
Besar harapan dengan segala langkah yang diambil dan dukungan semua pihak, persebaran wabah Covid-19 di Kota Balikpapan dapat ditekan. Mari bersama dukung langkah pemerintah dan lakukan Physical Distancing sebisa mungkin. #DiRumahAja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H