Mohon tunggu...
Adam Abiyu Febrisyam
Adam Abiyu Febrisyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

manusia

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Menghadapi Kegagalan dalam Pengasuhan Anak: Perspektif Growth vs Fixed Mindset

21 September 2023   08:28 Diperbarui: 21 September 2023   08:32 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo gess, saya sangat bersemangat untuk terlibat dalam diskusi menarik tentang sifat kontras antara mentalitas pertumbuhan dan mentalitas stagnan ketika berkaitan dengan seni mendidik keturunan. Ini adalah topik yang menarik dan penting dalam membentuk masa depan anak-anak kita. Jadi, izinkan kami memulai perjalanan ini dengan mengembangkan setiap poin dengan penjelasan yang rinci.

Pengenalan Konsep Growth dan Fixed Mindset:

Jadi, begini, mentalitas pertumbuhan (growth mindset) dan mentalitas stagnan (fixed mindset) pada dasarnya adalah dua sudut pandang yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita. Mentalitas pertumbuhan berarti percaya bahwa kemampuan kita dapat berkembang melalui usaha dan pembelajaran. Ketika dihadapkan pada tugas yang menantang, kita melihatnya sebagai kesempatan untuk pengembangan pribadi, menggambarkan esensi pertumbuhan. Sebaliknya, mentalitas stagnan dengan keras meyakini bahwa kemampuan kita telah ditetapkan dan tidak dapat diubah. Hal ini mungkin membuat kita cenderung menghindari situasi menantang karena takut akan kegagalan.

Pendekatan Terhadap Kegagalan:

Sekarang, mari kita bahas bagaimana kita merespons kegagalan dalam mendidik anak. Orang tua dengan mentalitas pertumbuhan cenderung lebih positif saat menghadapi kegagalan. Mereka melihatnya sebagai bagian integral dari perjalanan akuisisi pengetahuan, bukan akhir dari segala upaya. Oleh karena itu, saat melihat anak-anak mereka mengalami kemunduran, mereka menanamkan pada mereka ketabahan untuk terus mencoba, menarik hikmah dari kesalahan, dan menghadapi usaha baru tanpa rasa takut.

Di sisi lain, orang tua yang memiliki pandangan yang teguh mungkin cenderung merasa frustrasi ketika anak-anak mereka menghadapi tantangan. Mereka mungkin berpikir bahwa baik mereka maupun anak-anak mereka tidak cukup cerdas, yang dapat menghambat perkembangan anak-anak.

Pengaruh Terhadap Anak:

Ini sangat penting, teman-teman. Bagaimana kita merespons kegagalan dalam mendidik anak benar-benar memengaruhi anak-anak kita. Anak-anak yang dididik oleh orang tua dengan pandangan yang mendorong pertumbuhan cenderung menunjukkan tingkat antusiasme, keyakinan diri yang lebih tinggi, dan kesiapan untuk menghadapi rintangan. Mereka tidak takut untuk mencoba ide-ide baru dan melihat kesalahan sebagai peluang berharga untuk peningkatan diri.

Namun, bagi anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan pandangan yang tetap, mereka mungkin merasa terbatasi oleh harga diri yang rendah dan takut mengambil risiko.

Contoh Kasus:

Untuk memberikan contoh konkret, bayangkan dua keluarga yang menghadapi kesulitan anak-anak mereka dalam soal matematika yang sulit. Keluarga pertama dengan mentalitas pertumbuhan akan mencoba berbagai strategi pembelajaran dan memberikan dukungan besar saat anak-anak mereka membuat kesalahan. Akhirnya, anak-anak ini akan merasa lebih percaya diri dalam memecahkan masalah matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun